Otorita IKN Tutup Program Pelatihan Satpam Gada Pratama untuk Masyarakat Lokal

Foto: OIKN

KabarKalimantan.id — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), bersama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Polda Kalimantan Timur, serta PT Bina Sarana Multi Cipta Indonesia, menyelenggarakan penutupan program Pelatihan Satpam Gada Pratama pada Senin (4/11).

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk mencetak tenaga keamanan profesional guna mendukung percepatan pembangunan di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

Program pelatihan yang dimulai pada 23 Oktober 2024 ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga keamanan yang profesional, terutama dari masyarakat lokal yang berada di wilayah delineasi IKN. Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat agar terlibat langsung dalam menjaga keamanan di sekitar mereka, sekaligus memperoleh keterampilan yang bermanfaat bagi kesejahteraan jangka panjang.

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di lingkungan IKN yang sedang berkembang.

“Polri yang dibantu oleh Satpam mengutamakan keamanan melalui tindakan preventif dengan melibatkan semua pihak. Terjaminnya situasi keamanan adalah tanggung jawab petugas satuan pengamanan. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Program pelatihan ini tidak hanya fokus pada tugas dan fungsi dasar Satpam, tetapi juga mencakup berbagai aspek penting seperti teknik pengamanan, penggunaan peralatan pengamanan, pengawasan CCTV, serta pengetahuan hukum mengenai batasan wewenang Satpam. Para peserta juga dilatih untuk menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran, kerusuhan, dan krisis lainnya.

Selain itu, pelatihan ini juga memberikan bekal keterampilan komunikasi, kemampuan dasar berbahasa Inggris, serta pelatihan fisik dan mental guna mempersiapkan peserta menghadapi situasi yang berpotensi menimbulkan stres atau ketegangan.

Program ini melibatkan 160 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di wilayah delineasi IKN, seperti Sepaku, Samboja, Samboja Barat, Loa Kulu, Loa Janan, dan Muara Jawa. OIKN berharap para peserta tidak hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam menjaga ketertiban dan stabilitas keamanan di wilayah mereka.

Salah satu peserta, Syaiful, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat membantu saya. Selain mendapat keterampilan baru, saya juga merasa memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan di sektor keamanan,” katanya.

Dengan terselenggaranya program ini, OIKN bersama mitra pelaksana berharap para peserta pelatihan dapat memiliki peluang besar untuk bekerja di sektor keamanan, baik di lingkungan Otorita IKN maupun di sektor swasta yang beroperasi di wilayah Nusantara. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dari luar daerah.

“Melibatkan masyarakat lokal dalam menjaga keamanan di IKN adalah langkah strategis untuk menciptakan kemandirian tenaga kerja di wilayah tersebut. Ini juga menjadi upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di sekitar wilayah IKN,” tambah Alimuddin.

Dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat lokal, program ini tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada pembentukan ketahanan sosial yang lebih baik. OIKN berharap pelatihan ini akan menjadi batu loncatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat lebih aktif dalam pembangunan di IKN dan berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan stabil.