Kabarkalimantan.id — Pulau Rupat Utara di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, terus menjadi fokus perhatian pemerintah setempat dalam upaya pengembangan sektor pariwisata. Sebagai salah satu dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), potensi pariwisata di Rupat Utara tidak hanya diakui oleh pemerintah kabupaten tetapi juga didukung oleh pemerintah pusat. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk melakukan berbagai langkah strategis demi memajukan Rupat Utara sebagai destinasi wisata unggulan yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurut Pjs. Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, salah satu tujuan utama pengembangan pariwisata di Rupat Utara adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui ekonomi kreatif yang berkelanjutan. “Keunikan seni dan budaya di Pulau Rupat ini akan memberi pengalaman khas bagi wisatawan, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik,” ujarnya pada Senin,(11/11). Dia menambahkan bahwa Pulau Rupat memiliki banyak potensi budaya yang dapat dioptimalkan, seperti Tari Zapin Api dan tradisi Mandi Safar, yang menjadi identitas budaya masyarakat setempat dan memiliki daya tarik yang unik. Kedua tradisi tersebut tidak hanya mengandung nilai-nilai lokal yang kuat, tetapi juga menghadirkan pengalaman wisata yang autentik dan berbeda bagi pengunjung.
Dalam pengembangannya, Pemda Bengkalis telah menyiapkan sejumlah program dan strategi. Salah satunya adalah pengembangan infrastruktur yang diharapkan dapat mempermudah akses dan meningkatkan kenyamanan wisatawan. Pengembangan fasilitas penginapan yang ramah wisatawan menjadi fokus utama, terutama karena banyak wisatawan yang menginginkan akomodasi yang nyaman namun tetap mendukung keberlanjutan usaha lokal. Untuk itu, Tavipiyono menyebutkan bahwa hanya hotel berbintang lima yang diizinkan berdiri di wilayah ini, sebagai upaya untuk menghindari persaingan tidak sehat dengan usaha homestay milik warga setempat. Kebijakan ini dinilai bijaksana, mengingat keberadaan homestay yang dikelola oleh masyarakat lokal dapat memberikan penghasilan tambahan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput.
Guna mendukung pengembangan kawasan wisata tersebut, Pemkab Bengkalis juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar per desa, kelurahan, dan kecamatan. Dana ini dimaksudkan untuk mendorong pembangunan fasilitas pendukung pariwisata di Pulau Rupat, seperti sarana transportasi, toilet umum, pusat informasi wisata, dan fasilitas lainnya yang dapat menunjang kenyamanan pengunjung. Melalui alokasi dana ini, pemerintah berharap agar desa-desa di Pulau Rupat dapat lebih siap dalam menyambut wisatawan dan menjadikan kawasan tersebut semakin menarik untuk dikunjungi.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga berupaya memperkenalkan Pulau Rupat kepada dunia melalui penyelenggaraan Kharisma Event Nasional (KEN) yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal (06/12) di Kecamatan Rupat Utara. Acara ini diproyeksikan akan dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, yang tentu saja berpotensi meningkatkan popularitas Pulau Rupat di kancah internasional. KEN ini diharapkan menjadi ajang promosi besar yang dapat memperkenalkan keunikan seni, budaya, dan alam Pulau Rupat kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan mancanegara. Dalam acara tersebut, berbagai atraksi budaya dan kesenian lokal akan ditampilkan untuk menunjukkan kekayaan budaya Rupat Utara.
Langkah lainnya yang tengah diupayakan oleh Pemkab Bengkalis adalah mengusulkan pembentukan Pos Lintas Batas Nasional (PLBN) di Pulau Rupat. Kehadiran PLBN ini diyakini akan menjadi faktor pendukung penting bagi perkembangan pariwisata di Rupat Utara, terutama dalam hal aksesibilitas bagi wisatawan internasional. Dengan adanya PLBN, wisatawan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura diharapkan lebih mudah berkunjung ke Pulau Rupat. Selain itu, PLBN akan berfungsi sebagai pintu masuk resmi yang dapat memperlancar arus kunjungan wisatawan mancanegara dan meningkatkan potensi Rupat Utara sebagai destinasi wisata strategis di kawasan perbatasan. Tavipiyono menyatakan, “Kehadiran PLBN ini akan mempermudah akses wisatawan internasional dan meningkatkan daya tarik Rupat Utara sebagai destinasi wisata strategis di kawasan perbatasan.”
Secara keseluruhan, pengembangan Pulau Rupat Utara sebagai destinasi wisata andalan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Bengkalis. Pemerintah Kabupaten Bengkalis berkomitmen untuk tidak hanya memajukan sektor pariwisata, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal. Dengan potensi alam yang indah, kekayaan budaya, serta dukungan penuh dari pemerintah, Pulau Rupat Utara memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Melalui langkah-langkah strategis yang telah direncanakan dan berbagai program pengembangan yang sedang berjalan, Pulau Rupat Utara diharapkan mampu menjadi daya tarik baru yang mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Komitmen pemerintah daerah untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal serta fokus pada pembangunan berkelanjutan juga menjadi nilai tambah yang membuat Pulau Rupat semakin layak dikunjungi.