Wamen PU Optimis Masjid IKN Selesai Maret 2025

(IKN POS)

Kabarkalimantan.id — Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menargetkan Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat digunakan untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri pada tahun 2025 mendatang.

“Tolong perhatikan progres, lebih dipercepat lagi. Saya minta Maret memasuki Ramadhan sudah selesai dan bisa digunakan untuk Shalat Idul Fitri di sini,” ujar Wamen Diana dalam keterangan resminya.

Diana menyampaikan bahwa progres pekerjaan Masjid Negara telah mencapai 45% sejak dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo pada (18/11). Ia menambahkan, “Saya juga meminta agar proses tutup atap atau topping off dapat selesai Desember 2024 sehingga secara struktur masjid sudah dapat digunakan mulai Maret 2025.”

Masjid Negara IKN dirancang dengan konsep arsitektur yang kaya makna. Kubah masjid mengambil inspirasi dari simbol sorban, mencerminkan nilai-nilai keislaman sekaligus melambangkan keagungan dan universalitas. Bentuknya juga menyerupai galaksi Andromeda, menggambarkan ketidakterbatasan semesta.

Selain kubah, desain Plaza Terbuka menegaskan arah kiblat, memberikan jalur visual langsung menuju Menara Minaret. Menara ini dirancang dengan bentuk dinamis yang meliuk ke atas, melambangkan hubungan antara manusia dengan keilahian.

Pembangunan Masjid Negara berada di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur. Kontraktor pelaksananya adalah gabungan PT Adhi Karya dan PT Hutama Karya dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

Pekerjaan konstruksi dimulai pada November 2023 dengan durasi pelaksanaan selama 400 hari kerja. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 m² dengan luas total bangunan masjid mencapai 61.596 m². Di sekitarnya, terdapat bangunan komersial dua lantai seluas 2.212 m² serta bangunan penunjang satu lantai seluas 727 m².

Struktur masjid terdiri dari tiga elemen utama:

  • Kubah Utama: Pusat masjid yang menonjolkan simbol dan filosofi keislaman.
  • Plaza Terbuka: Area yang menegaskan arah kiblat dengan desain yang terbuka dan ramah lingkungan.
  • Minaret: Menara yang dirancang melambangkan dinamika alam semesta dan keilahian.

Diana Kusumastuti menegaskan bahwa percepatan pembangunan adalah hal yang sangat penting agar Masjid Negara bisa difungsikan saat Ramadhan 2025 dan digunakan untuk Shalat Idul Fitri. Ia optimis, dengan kerja sama antara berbagai pihak yang terlibat, target tersebut dapat tercapai.

Pembangunan Masjid Negara IKN adalah bagian dari upaya menciptakan identitas religius di Ibu Kota Nusantara. Masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol keberagaman dan integrasi budaya dalam masyarakat Indonesia. Lokasinya yang strategis di jantung IKN menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan fasilitas keagamaan yang representatif bagi masyarakat.

Masjid ini dirancang untuk menampung ribuan jamaah, menjadikannya salah satu bangunan religius terbesar di Indonesia. Selain itu, adanya bangunan penunjang dan area komersial menciptakan fasilitas multifungsi yang dapat mendukung aktivitas komunitas di sekitar masjid.

Konsep desain Masjid Negara merepresentasikan perpaduan antara keagungan nilai spiritual dan estetika modern. Inspirasi dari galaksi Andromeda memberikan sentuhan simbolis yang menghubungkan umat manusia dengan alam semesta yang luas, menggambarkan nilai inklusivitas dan persatuan.

Plaza Terbuka dengan jalur kiblat yang tegas dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi para jamaah. Sementara itu, Menara Minaret yang menjulang ke atas mencerminkan aspirasi dan hubungan vertikal manusia dengan Sang Pencipta.

Diana mengakui bahwa percepatan proyek besar seperti ini memiliki tantangan tersendiri, mulai dari cuaca hingga koordinasi logistik. Namun, ia yakin bahwa dengan komitmen penuh dari semua pihak, target pembangunan dapat tercapai tepat waktu.

Masjid Negara bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol dari kemajuan IKN sebagai kota masa depan Indonesia. Dengan arsitektur modern dan konsep keberlanjutan, masjid ini akan menjadi landmark penting yang mencerminkan perpaduan nilai tradisional dan inovasi modern.

Sesuai dengan visi IKN sebagai kota hijau dan berkelanjutan, pembangunan Masjid Negara menggunakan pendekatan yang memperhatikan aspek lingkungan. Plaza Terbuka, misalnya, dirancang dengan material ramah lingkungan yang meminimalkan dampak negatif terhadap alam sekitar.

Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara menjadi salah satu proyek monumental yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun fasilitas publik yang representatif. Dengan desain arsitektur yang sarat filosofi, masjid ini diharapkan menjadi pusat spiritual sekaligus simbol persatuan dan kemajuan di IKN.