Kabarkalimantan.id — PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya meningkatkan kinerja dan efisiensi operasionalnya. Salah satu pencapaian terbaru yang sangat membanggakan adalah keberhasilan perusahaan dalam membukukan Value Creation berbasis Cost Optimization senilai Rp 2,57 triliun atau sekitar 170 juta dollar AS. Pencapaian ini diraih melalui ajang Upstream Improvement & Innovation Awards (UIIA) 2024, yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 11-13 Desember 2024. Acara ini menjadi ajang untuk memamerkan berbagai inovasi dan pencapaian dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja di sektor hulu migas.
Pencapaian Value Creation ini terdiri dari beberapa komponen penting, yang masing-masing menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan perusahaan. Salah satu komponen utama adalah Cost Avoidance yang tercatat sebesar Rp 566,99 miliar, yang mencerminkan upaya perusahaan dalam menghindari biaya yang tidak perlu. Selain itu, ada juga Cost Saving yang berhasil dicapai sebesar Rp 457,7 miliar, yang menunjukkan upaya perusahaan dalam menghemat pengeluaran operasional. Terakhir, Revenue Growth mencapai Rp 1,57 triliun, yang mencerminkan peningkatan pendapatan perusahaan melalui berbagai inovasi dan perbaikan dalam operasionalnya. Pencapaian-pencapaian ini tidak hanya membuktikan kemampuan PT Pertamina Hulu Energi dalam mengoptimalkan sumber daya dan biaya, tetapi juga menunjukkan potensi besar perusahaan dalam mendongkrak kinerja secara keseluruhan.
Whisnu Bahriansyah, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pekerja yang telah berkontribusi pada pencapaian ini. Ia menekankan bahwa ajang UIIA ini adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan memiliki dampak positif yang nyata bagi perusahaan. “Terima kasih, UIIA ini adalah sesuatu yang benar-benar bermanfaat nyata hasilnya untuk perusahaan. Terima kasih juga atas inovasi dan improvement yang telah rekan-rekan lakukan. Hal ini dapat menjadi penyemangat bagi kita untuk tetap berinovasi dan melakukan improvement,” kata Whisnu Bahriansyah saat menutup acara tersebut. Pernyataan ini menunjukkan komitmen PT Pertamina Hulu Energi untuk terus mengedepankan inovasi dan perbaikan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi untuk mencapai efisiensi operasional yang lebih baik.
Di sisi lain, Whisnu juga menekankan bahwa perusahaan akan terus berfokus pada pengembangan inovasi, terutama dalam bidang Carbon Capture and Storage (CCS) dan Migas Nonkonvensional (MNK). Inovasi di bidang ini akan sangat penting untuk mendukung transisi energi dan pengurangan dampak lingkungan, yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang bertanggung jawab.
Forum UIIA 2024 ini diikuti oleh 119 tim Continuous Improvement Program (CIP) yang melibatkan total 1.102 pekerja, dengan hasil yang sangat memuaskan, yakni tercatatnya 17.632 jam pembelajaran. Penghargaan yang diberikan kepada tim-tim terbaik dalam acara ini mencerminkan upaya mereka untuk berinovasi dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sebanyak 55 tim berhasil meraih penghargaan Platinum, 56 tim mendapatkan penghargaan Gold, dan 8 tim lainnya meraih Silver.
Selain itu, penghargaan tertinggi “Best of The Best UIIA 2024” diraih oleh Regional 2 PT Pertamina EP. Piala bergilir diserahkan oleh Whisnu kepada VP Business Support Regional 2 PT Pertamina EP, Mira Tripuspita. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak Regional 2, yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam ajang penghargaan ini.
Beberapa penghargaan khusus lainnya juga diberikan untuk kategori-kategori inovasi terbaik, antara lain penghargaan untuk The Most Productive CIP & Replication yang diraih oleh Regional 2 PT Pertamina EP, The Best Innovation yang diraih oleh PC Prove Bioecofizz – Regional 3 PT Pertamina Hulu Indonesia, dan penghargaan The Best Value Creation yang diraih oleh FT Prove Matre – Regional 5 PT Pertamina Internasional EP. Penghargaan-penghargaan ini merupakan bukti nyata dari upaya perusahaan dalam mendorong para pekerja untuk terus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional.
Sebagai informasi tambahan, PHE juga mengedepankan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh operasionalnya. PHE berkomitmen untuk mengembangkan operasi hulu migas yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik. Dalam upaya untuk mendukung tata kelola yang baik, PHE juga memastikan penerapan Zero Tolerance on Bribery melalui implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang sesuai dengan standar ISO 37001:2016.
Ke depan, PT Pertamina Hulu Energi berkomitmen untuk terus berinovasi, mengoptimalkan sumber daya, dan mengimplementasikan teknologi-teknologi terbaru untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta pencapaian kinerja yang lebih baik dalam industri hulu migas.