Teknologi Kunci Swasembada, Mentan Resmikan Brigade Pangan

Menteri Pertanian berfoto usai menyerahkan alsintan senilai Rp8 Miliar di Kabupaten Barito Kuala. (Poros Kalimantan)

Kabarkalimantan.id — Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, pada Jumat (22/11). Dalam kunjungannya, Mentan mengunjungi Desa Anjir Pasar Kota I untuk meninjau program optimalisasi lahan sekaligus meresmikan Brigade Pangan (BP), sebuah program strategis yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut. Kehadiran Mentan disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batola, Dinansyah, serta para pejabat daerah lainnya.

Brigade Pangan merupakan program unggulan Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani melalui penerapan teknologi modern dan pengelolaan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Mentan menekankan pentingnya teknologi dan keuntungan yang jelas sebagai kunci keberhasilan sektor pertanian di Indonesia. “Kunci pertanian adalah teknologi dan keuntungan jelas,” tegas Andi Amran. Ia juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo telah meminta agar swasembada pangan dapat tercapai dalam waktu yang lebih cepat.

Mentan menyebutkan, salah satu upaya menarik minat petani muda adalah dengan memastikan mereka mendapatkan keuntungan yang layak. “Petani milenial butuh keuntungan Rp10 juta per bulan. Juga perlu teknologi tinggi. Tanpa itu, mereka sulit tertarik bertani,” katanya. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah untuk menciptakan regenerasi petani dengan menghadirkan insentif finansial serta akses terhadap teknologi pertanian yang modern.

Kepala Dinas Pertanian Barito Kuala, Murniati, menyatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung program Brigade Pangan ini. “Kami sudah membentuk 91 Brigade Pangan,” ujar Murniati. Setiap Brigade Pangan akan bertanggung jawab mengelola lahan seluas 200 hektar dengan keanggotaan 15 petani milenial per brigade. Target dari program ini adalah memastikan setiap petani mendapatkan penghasilan yang layak melalui optimalisasi produksi dan efisiensi.

Desa Anjir Pasar Kota I dipilih sebagai model percontohan bagi implementasi program ini. Lokasi tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk alokasi bantuan yang cukup besar untuk mendukung pelaksanaannya. Bantuan tersebut diberikan oleh Kementerian Pertanian dalam bentuk alat dan mesin pertanian (Alsintan) senilai Rp8 miliar.

Pada kunjungan tersebut, Menteri Pertanian secara simbolis menyerahkan bantuan Alsintan untuk mendukung operasional Brigade Pangan. Bantuan ini mencakup berbagai jenis alat dan mesin pertanian, seperti:

  • 17 unit traktor roda empat
  • 34 unit traktor roda dua
  • 43 unit pompa air
  • 30 unit handsprayer
  • 4 unit transplanter

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan petani dapat lebih efisien dalam mengolah lahan mereka, meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada metode pertanian tradisional yang memakan waktu dan tenaga lebih besar. Penggunaan Alsintan juga diharapkan dapat mempercepat proses tanam, panen, serta pengelolaan lahan untuk mencapai target swasembada pangan.

Sebagai desa percontohan, Anjir Pasar Kota I menjadi pusat implementasi awal program Brigade Pangan di Barito Kuala. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pengelolaan hasil panen yang berkelanjutan. Mentan optimistis, dengan adanya program ini, Kabupaten Barito Kuala dapat menjadi salah satu wilayah penopang utama ketahanan pangan nasional.

Kabupaten Barito Kuala, yang merupakan salah satu lumbung pangan di Kalimantan Selatan, telah menunjukkan keseriusan dalam mendukung program ketahanan pangan. Dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, serta komitmen pemerintah daerah, menjadi modal utama dalam meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.

Brigade Pangan dianggap sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan regenerasi petani dan efisiensi lahan di tengah perubahan zaman. Dengan keanggotaan petani milenial dan pendampingan teknologi, program ini diharapkan mampu menciptakan model pertanian yang modern, menguntungkan, dan berkelanjutan.

Kunjungan kerja Mentan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani melalui program-program yang berbasis pada kebutuhan lapangan. Dukungan alat, teknologi, serta pelatihan akan terus digencarkan agar target swasembada pangan yang diinginkan oleh Presiden dapat tercapai lebih cepat.