Kabarkalimantan.id — Taman bermain ramah anak Van Der Pijl kembali dibuka pada Selasa (14/01) setelah sebelumnya ditutup karena membludaknya pengunjung. Pembukaan kembali taman ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain di tempat yang aman dan menyenangkan, meskipun dengan beberapa pembatasan guna menjaga kenyamanan dan ketertiban di dalam area taman. Taman Van Der Pijl ini memiliki jam operasional yang terbatas, yakni mulai pukul 16.00 hingga 18.00 Wita. Meskipun taman dibuka kembali, jumlah anak yang dapat masuk dibatasi untuk mencegah kerumunan yang dapat berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Kami batasi 25-50 anak per sesi, situasional,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Banjarbaru, Abdussamad, menjelaskan kebijakan yang diberlakukan di taman. Pembatasan jumlah pengunjung ini dilakukan agar taman tetap terjaga dari kerumunan yang berlebihan, yang bisa saja mengurangi kualitas pengalaman bermain bagi anak-anak serta menciptakan situasi yang tidak terkendali. Dengan jumlah yang terbatas, petugas taman juga bisa lebih mudah mengawasi dan memastikan anak-anak bermain dengan aman.
Selain pembatasan jumlah anak, kebijakan lain yang diberlakukan adalah kewajiban bagi orang tua untuk membawa KTP asli saat melakukan pendaftaran. KTP tersebut akan ditukar dengan tanda masuk di loket taman. “Tanda masuk dikalungkan ke anak. Selesai itu, tanda dan KTP dikembalikan. Setiap anak diberikan waktu bermain satu jam. Ada dua sesi bermain setiap sore,” jelas Abdussamad. Dengan sistem pendaftaran yang diatur seperti ini, pihak pengelola dapat memastikan bahwa setiap pengunjung terdaftar dengan jelas dan dapat memonitor siapa saja yang sedang berada di taman pada setiap waktu.
Untuk memastikan semua aturan diikuti dengan baik dan menjaga ketertiban, empat petugas dari Disperkim Banjarbaru akan berjaga di taman. Selain itu, petugas dari Satpol PP juga ditugaskan untuk mengawasi dan memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi. “Jika tidak tertib, langsung dikeluarkan. Taman bisa ditutup,” tegas Abdussamad. Ini merupakan langkah tegas untuk memastikan bahwa pengunjung yang tidak mematuhi aturan tidak mengganggu kenyamanan orang lain, serta menjaga agar operasional taman tetap berjalan dengan lancar dan aman. Ketertiban di dalam taman menjadi hal yang sangat penting, mengingat taman ini adalah tempat bermain anak-anak yang membutuhkan pengawasan ekstra.
Samad juga menyebutkan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi cara yang efektif untuk operasional taman bermain ini. Meskipun taman telah dibuka kembali, saat ini pengelolaan masih dalam tahap uji coba. “Selama masa uji coba saja (buka selama dua jam, red). Jika kondusif, bisa kami tambah lagi jamnya secara bertahap,” ujarnya. Dengan masa uji coba yang terbatas, pihak Disperkim dapat mengamati dan menilai situasi di lapangan, dan jika semuanya berjalan dengan baik, operasional taman bisa diperpanjang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang berlangsung di taman tetap aman dan sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.
Bagi masyarakat yang belum mengetahui, taman Van Der Pijl sempat ditutup pada Minggu (12/1/2025) karena pengunjung yang datang melebihi kapasitas yang dapat ditampung. Penutupan ini dilakukan sebagai respons terhadap membludaknya jumlah pengunjung yang bisa mengganggu ketertiban dan keselamatan. Dengan penerapan aturan yang lebih ketat dan pembatasan jumlah pengunjung, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi, dan taman dapat beroperasi dengan lebih lancar.
Dengan dibukanya kembali taman Van Der Pijl ini, diharapkan anak-anak dapat kembali menikmati waktu bermain yang menyenangkan di luar ruangan, sementara orang tua juga bisa merasa tenang karena pengelolaan yang lebih baik dan lebih teratur. Pemerintah Kota Banjarbaru, melalui Disperkim, terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas publik seperti taman bermain yang dapat mendukung perkembangan anak-anak dan memberikan ruang bagi mereka untuk beraktivitas dengan aman.