Surat Suara Kurang, Pemilu Desa Tungkaran Tertunda

(Poros Kalimantan)

Kabarkalimantan.id — Kekurangan surat suara terjadi di TPS 01 Desa Tungkaran, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala). Hal ini membuat proses pemungutan suara sempat stagnan selama lebih dari dua jam, dari pukul 09.00 hingga 11.57 WITA. Ketua KPU Tala, Rudi Pratikno, turun langsung untuk memastikan permasalahan ini segera diatasi dengan membawa surat suara yang dibutuhkan.

Mengapa bisa terjadi kekurangan? Setelah ditelusuri, ternyata surat suara milik TPS 01 Desa Tungkaran secara keliru disalurkan ke TPS di Desa Martadah Baru. Akibatnya, proses pemungutan suara di TPS 01 Desa Tungkaran terganggu karena stok surat suara tidak mencukupi kebutuhan pemilih yang sudah menunggu sejak pagi.

“Sebanyak 100 lembar kurang. Langsung kami drop ke TPS Desa Tungkaran dari TPS Desa Martadah Baru,” ungkap Rudi. Ia menambahkan, langkah cepat diambil untuk memindahkan surat suara yang tersisa dari Desa Martadah Baru agar proses pemungutan suara dapat dilanjutkan secepatnya.

Setelah surat suara tiba di TPS 01 Desa Tungkaran, dilakukan pengecekan secara menyeluruh untuk memastikan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Proses ini dilakukan dengan disaksikan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), serta aparat keamanan dari TNI dan Polri. Hal ini dilakukan untuk menjaga transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu.

Rudi juga memastikan bahwa warga yang sudah mengantri untuk memberikan suara tetap dapat menggunakan hak pilih mereka, meskipun waktu pelaksanaan melewati batas resmi pemungutan suara pada pukul 13.00 WITA. “Kami menjamin semua warga yang sudah berada di lokasi tetap bisa mencoblos. Syukurnya, pemilihan berjalan normal lagi setelah surat suara tiba,” ujarnya.

Insiden kekurangan surat suara ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga yang sudah datang sejak pagi. Mereka khawatir tidak akan dapat menggunakan hak pilih mereka karena keterbatasan waktu. Namun, berkat koordinasi yang cepat dan efektif antara petugas KPPS, KPU Tala, dan Panwaslu, masalah ini berhasil diatasi tanpa menimbulkan eskalasi situasi.

Langkah sigap KPU Tala dalam menyelesaikan masalah ini mendapat apresiasi dari beberapa pihak. Meskipun terjadi keterlambatan, proses pemilu dapat dilanjutkan dengan lancar, dan warga merasa lega karena tetap bisa berpartisipasi dalam pemilu.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan logistik pemilu yang akurat dan efisien. Proses distribusi surat suara harus direncanakan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan lokasi penyaluran, seperti yang terjadi di Desa Tungkaran dan Martadah Baru. Kesalahan seperti ini tidak hanya menghambat proses pemilu, tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu.

Rudi menyatakan, pihaknya akan mengevaluasi prosedur distribusi logistik untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Koordinasi yang lebih intensif antara KPU, KPPS, dan Panwaslu juga akan diperkuat untuk memastikan pelaksanaan pemilu berjalan lancar.

Proses pengecekan ulang surat suara yang dilakukan di lokasi menunjukkan komitmen penyelenggara pemilu terhadap transparansi. Dengan melibatkan Panwaslu Kecamatan, petugas KPPS, serta aparat TNI/Polri, masyarakat dapat melihat bahwa segala tindakan yang diambil bertujuan menjaga integritas pemilu.

Keberadaan aparat keamanan di lokasi juga membantu menciptakan rasa aman bagi warga yang sedang menunggu giliran untuk mencoblos. Tidak ada laporan mengenai insiden keamanan selama proses berlangsung, meskipun sempat terjadi keterlambatan.

Meskipun terjadi kendala teknis, antusiasme warga untuk memberikan suara tetap tinggi. Mereka dengan sabar menunggu hingga surat suara tiba di TPS. Hal ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.

Beberapa warga yang diwawancarai menyatakan rasa lega setelah mengetahui bahwa mereka tetap bisa mencoblos meskipun waktu sudah melewati batas resmi. “Kami sempat khawatir, tapi syukurlah semua bisa berjalan lancar lagi,” ujar salah seorang warga Desa Tungkaran.

Dengan memperbaiki sistem logistik dan meningkatkan koordinasi, diharapkan penyelenggaraan pemilu di masa depan dapat berjalan lebih baik, tanpa hambatan teknis seperti yang terjadi di Desa Tungkaran. Kendati demikian, penanganan cepat oleh KPU Tala menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga hak pilih warga.