Studi Komparasi DPRD Kalsel Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Rombongan Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dipimpin Wakil Ketua Dewan provinsi setempat, HM Alpiya Rakhman saat kunjungan ke RSCM Jakarta Pusat (ANTARA)

Kabarkalimantan.id — DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di provinsi yang memiliki lebih dari empat juta jiwa dan tersebar di 13 kabupaten/kota. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan melakukan studi komparasi untuk mempelajari penerapan sistem pelayanan kesehatan yang optimal di daerah lain. Dalam hal ini, Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Kalsel memilih Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat sebagai tujuan utama dalam studi komparasi tersebut.

“Untuk peningkatan dan optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat tersebut, kami dari Komisi IV Bidang Kesra studi komparasi ke RSCM Jakarta Pusat,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kalsel H Muhammad Alpiya Rakhman ketika dikonfirmasi pada Jum’at (20/12). Alpiya memimpin rombongan dari Komisi IV DPRD Kalsel dalam kunjungan ini dengan harapan bisa memperoleh wawasan dan pengetahuan yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan layanan kesehatan di Kalimantan Selatan. Ia berharap hasil studi komparasi yang dilakukan ke RSCM dapat menjadi masukan berharga dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di provinsi tersebut.

Menurut Alpiya, salah satu fokus utama dalam studi komparasi ini adalah untuk mempelajari lebih dalam tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), terutama dalam hal pengelolaan klaim yang seringkali tertunda atau dipending. “Kami ingin belajar dan sharing terkait BPJS Kes, terutama mengenai klaim yang sering dipending atau bahkan terjadi perselisihan saat verifikasi,” kata Alpiya. Permasalahan klaim BPJS yang dipending atau mengalami dispute menjadi salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh rumah sakit di Kalimantan Selatan, yang juga menjadi fokus perhatian dalam studi komparasi ini.

Selain itu, masalah insentif bagi tenaga sosial yang magang di rumah sakit juga menjadi topik diskusi selama kunjungan tersebut. Alpiya menyatakan bahwa banyak rumah sakit di Kalsel yang mengajukan pertanyaan tentang apakah tenaga sosial yang magang bisa diberikan insentif jasa pelayanan, dan hal ini juga dibahas dalam studi komparasi tersebut. Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya berkaitan dengan sistem klaim BPJS, tetapi juga mengenai kesejahteraan tenaga medis dan sosial yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

RSCM Jakarta Pusat dipilih sebagai tujuan studi komparasi karena rumah sakit ini memiliki pengalaman dan sumber daya manusia yang sangat mumpuni dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. RSCM dikenal sebagai rumah sakit dengan reputasi yang sangat baik dalam penanganan kesehatan yang melibatkan berbagai spesialisasi. “Oleh sebab itu, kami harap ilmu yang didapat selama kunjungan ini bisa diterapkan oleh rumah sakit-rumah sakit di Kalsel, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat berjalan lebih optimal,” tambah Alpiya.

Senior Manager Pelayanan Medik RSCM, Riyadh Firdaus, menyambut baik kunjungan rombongan DPRD Kalsel dan mitra kerjanya. Menurut Firdaus, meskipun RSCM memiliki banyak pasien yang membutuhkan perawatan, pihaknya tetap berusaha memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. “Meski banyak pasien yang membutuhkan pertolongan, namun dari segi penjaminan kesehatan juga perlu mendapatkan perhatian, seperti BPJS maupun layanan jaminan kesehatan lainnya,” ujarnya. Firdaus juga berharap agar perhatian lebih dari pemerintah dan legislatif, baik di tingkat provinsi maupun nasional, dapat diberikan untuk sektor kesehatan, karena pengobatan dan perawatan memerlukan anggaran yang cukup dan program prioritas untuk masyarakat.

Selain itu, Firdaus juga membuka ruang bagi rumah sakit di Kalsel yang ingin belajar dan berbagi pengalaman dengan RSCM. “Kami siap menerima rekan-rekan rumah sakit yang ingin berdiskusi atau berkontribusi di RSCM untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melayani masyarakat,” ucap Firdaus. Ini menunjukkan komitmen RSCM untuk mendukung peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.

Dalam studi komparasi ini, rombongan DPRD Kalsel juga mengikutsertakan mitra kerja dari beberapa rumah sakit daerah, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh, dan RS Jiwa Sambang Lihum. Rombongan ini melakukan kunjungan kerja ke luar daerah pada 18-20 Desember 2024, dengan harapan dapat membawa pulang wawasan dan solusi yang aplikatif untuk mengatasi tantangan yang ada di sektor kesehatan di Kalimantan Selatan.

Studi komparasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Selatan, serta mengatasi masalah-masalah yang selama ini dihadapi oleh rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di provinsi tersebut. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, rumah sakit, dan pihak terkait lainnya, pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Kalsel dapat tercapai.