Kabarkalimantan.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim), menggelar Seleksi Calon Komisioner Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur untuk Periode 2024-2028. Seleksi ini merupakan salah satu langkah strategis yang diambil untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas pelayanan informasi publik di Kalimantan Timur.
Kegiatan seleksi tersebut dilaksanakan pada Kamis, (21/11), bertempat di Ruang Lab. Komputer Lt. 1 Gedung Fakultas Kesehatan (E) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Pemilihan lokasi ini mencerminkan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam mewujudkan program-program yang melibatkan masyarakat.
Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor, membuka acara dengan menyampaikan sambutan yang penuh apresiasi. Dalam kesempatan itu, Edi menyampaikan ucapan terima kasih atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang telah bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya. Kerja sama ini, lanjut Edi, merupakan wujud sinergi antara berbagai pihak untuk mencapai hasil terbaik dalam seleksi calon komisioner yang akan memimpin Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur selama empat tahun ke depan.
Edi juga mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah berhasil lolos tahap seleksi administrasi, sehingga berkesempatan melanjutkan ke tahap berikutnya. “Selamat kepada Bapak/Ibu yang telah lulus seleksi administrasi dan dapat melanjutkan kesempatan hari ini untuk mengikuti tahapan berikutnya. Beberapa tahapan seleksi akan dilakukan bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, termasuk pelaksanaan tes CPT dan psikotes, yang nantinya akan dilanjutkan dengan dinamika kelompok,” paparnya. Pernyataan ini mencerminkan optimisme pemerintah terhadap kemampuan peserta untuk mengikuti seleksi dengan baik dan menghasilkan individu-individu terbaik yang akan mengisi posisi strategis tersebut.
Dalam pelaksanaan seleksi ini, tes Cognitive Potential Test (CPT) menjadi salah satu fokus utama. Edi menjelaskan bahwa tes CPT dirancang untuk menguji potensi kognitif peserta dalam waktu yang terbatas, yakni 100 menit, dan menggunakan sistem gugur. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta yang lolos ke tahap selanjutnya benar-benar memiliki kompetensi yang diperlukan. “Kami berpesan kepada Bapak/Ibu peserta untuk memberikan yang terbaik. Semoga upaya yang kita lakukan hari ini menghasilkan hasil yang terbaik,” pungkasnya. Edi juga menegaskan pentingnya komitmen dan dedikasi peserta dalam mengikuti proses seleksi ini, mengingat posisi komisioner Komisi Informasi memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keterbukaan informasi publik.
Acara seleksi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Diskominfo Kaltim, salah satunya adalah Perencana Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Natalin Siagian. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pelaksanaan seleksi yang berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, sebagai tuan rumah penyelenggaraan, juga memberikan kontribusi signifikan melalui fasilitas dan tenaga ahlinya. Pelaksanaan tes yang melibatkan berbagai metode, seperti psikotes dan dinamika kelompok, dirancang untuk mengevaluasi kemampuan peserta secara holistik. Hal ini mencakup aspek intelektual, emosional, dan keterampilan interpersonal yang menjadi elemen penting dalam menjalankan tugas sebagai komisioner.
Seleksi calon komisioner Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Timur untuk periode 2024-2028 ini merupakan salah satu bentuk implementasi nyata dari semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik di daerah. Dengan adanya proses seleksi yang ketat, diharapkan Komisi Informasi dapat memiliki anggota yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam menjalankan amanahnya. Komisi ini diharapkan mampu menjaga keterbukaan informasi yang menjadi hak masyarakat, serta memastikan bahwa kebijakan dan program pemerintah dapat diakses secara transparan.
Proses seleksi ini juga mencerminkan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam memprioritaskan keterbukaan informasi sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan daerah. Melalui pemilihan komisioner yang berkualitas, pemerintah berharap dapat memperkuat peran Komisi Informasi dalam mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya di era digitalisasi saat ini.