Revitalisasi Taman 17 Mei: Ruang Publik Modern

Pengunjung taman 17 Mei melihat diorama perjuangan melawan penjajah (Poros Kalimantan)

Kabarkalimantan.id — Taman 17 Mei, ikon Kabupaten Tapin yang telah melewati proses revitalisasi besar-besaran, kini siap menyapa kembali masyarakat. Dengan konsep modern yang tetap mempertahankan nilai sejarah, taman ini menjadi ruang publik yang lebih nyaman dan edukatif. Taman ini tidak hanya menjadi tempat untuk bersantai, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi pengunjung dari berbagai usia. Keberadaan taman ini diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam hal rekreasi dan pemahaman sejarah.

Sekretaris Daerah Tapin, Sufiansyah, menjelaskan revitalisasi ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali taman yang sudah lama tidak terurus dan menjadi simbol sejarah Kabupaten Tapin. Pemerintah daerah menyadari pentingnya taman sebagai ruang publik yang tidak hanya menawarkan kenyamanan fisik tetapi juga nilai-nilai pendidikan dan sejarah yang dapat memberikan pengalaman lebih bagi pengunjung.

“Taman kini memiliki wajah baru, dilengkapi dengan fasilitas bermain anak, ruang edukasi, dan tentunya diorama melawan penjajah yang dipertahankan sebagai simbol sejarah,” ujar Sufiansyah, Selasa (24/12). Dengan adanya fasilitas baru ini, taman menjadi lebih ramah keluarga dan memberi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain. Diorama melawan penjajah yang menjadi bagian penting dari taman ini tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik visual, tetapi juga sebagai sarana pengingat akan perjuangan dan sejarah bangsa, yang dapat mendidik generasi muda agar lebih mencintai tanah air.

Menurut Sufiansyah, taman ini didesain agar dapat menjadi ruang publik yang nyaman dan aman. Konsep revitalisasi taman tidak hanya memfokuskan pada penambahan fasilitas, tetapi juga pada penciptaan suasana yang nyaman dan tenang bagi semua pengunjung. Dalam tata kelolanya, pemerintah daerah menegaskan bahwa tidak akan ada pedagang yang diizinkan berjualan di dalam taman. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan taman, serta memastikan bahwa taman tetap menjadi ruang terbuka hijau yang bebas dari gangguan komersial yang bisa mengurangi kenyamanan pengunjung.

Keputusan untuk tidak memperbolehkan pedagang berjualan di dalam taman juga merupakan langkah yang diambil untuk mempertahankan suasana alami dan bersih di area taman. Tidak hanya itu, kendaraan bermotor juga dilarang masuk ke dalam taman untuk menjaga keasrian dan kenyamanan pengunjung. Dengan kebijakan ini, taman diharapkan dapat menjadi tempat yang aman untuk berbagai aktivitas, mulai dari jalan-jalan santai, berolahraga, hingga kegiatan edukasi keluarga.

“Kami sudah memasang portal di pintu masuk untuk memastikan aturan ini berjalan dengan baik,” tambahnya. Portal yang dipasang di pintu masuk ini berfungsi sebagai penghalang yang memastikan kendaraan bermotor tidak bisa masuk ke area taman, sehingga pengunjung dapat menikmati suasana taman dengan lebih tenang dan nyaman. Langkah ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah daerah sangat serius dalam menjaga taman sebagai ruang publik yang bersih, hijau, dan aman.

Taman 17 Mei diharapkan menjadi destinasi utama bagi masyarakat Tapin dan sekitarnya, baik untuk rekreasi maupun edukasi. Diharapkan, taman ini tidak hanya menjadi tempat untuk bersantai, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat yang dapat mempererat ikatan sosial. Sufiansyah menekankan, fasilitas di taman ini telah diperbaiki dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern yang menginginkan tempat yang nyaman, edukatif, dan menarik untuk dikunjungi bersama keluarga. Pembenahan yang dilakukan mencakup penataan ruang yang lebih rapi, peningkatan fasilitas publik, serta penambahan fasilitas seperti area bermain anak, ruang edukasi sejarah, dan taman-taman kecil yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

“Revitalisasi ini tidak hanya bertujuan mempercantik taman, tetapi juga menciptakan ruang yang memberikan pengalaman baru. Kami ingin taman ini menjadi tempat yang nyaman untuk keluarga,” jelasnya. Dengan fasilitas yang ada, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan setiap kali berkunjung. Pemerintah daerah berharap, taman ini dapat menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Tapin yang tidak hanya mendukung kegiatan rekreasi tetapi juga mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya melestarikan sejarah dan alam. Sebagai ruang publik yang ramah keluarga, taman ini diharapkan dapat menciptakan komunitas yang lebih peduli terhadap lingkungan dan sejarah daerah mereka.