Kabarkalimantan.id — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan layanan kesehatan kepada masyarakatnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui pembentukan puskesmas integrasi yang dikenal dengan nama Puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP). Puskesmas ILP ini dirancang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berpindah-pindah tempat untuk memperoleh berbagai jenis layanan kesehatan. Konsep integrasi ini memungkinkan berbagai layanan kesehatan, mulai dari pelayanan dasar hingga layanan khusus, dapat diakses di satu tempat saja, memberikan kemudahan dan efisiensi bagi warga setempat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar, Sunggono, menyampaikan bahwa keberadaan Puskesmas ILP ini sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan merata. “Konsep integrasi layanan dalam Puskesmas ILP memungkinkan masyarakat mendapatkan berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam satu tempat,” ungkapnya saat ditemui di Tenggarong, pada hari Minggu (29/12). Keberadaan Puskesmas ILP diharapkan bisa mengurangi kesulitan akses bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang jaraknya jauh dari fasilitas kesehatan lainnya. Dengan adanya puskesmas terintegrasi, masyarakat dapat memperoleh layanan medis yang lebih dekat, terjangkau, dan lebih terkoordinasi.
Sebagai langkah awal, Sunggono telah meresmikan operasional Puskesmas ILP di beberapa lokasi, yaitu di Puskesmas Rapak Mahang dan Puskesmas Pembantu Jahab, serta Posyandu Teratai 1. Peluncuran ini menjadi titik awal penerapan Puskesmas ILP yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Puskesmas terintegrasi yang berada di tiga lokasi ini menjadi percontohan penerapan konsep Puskesmas ILP di Kabupaten Kukar. Acara peluncuran tersebut dipusatkan di halaman Puskesmas Rapak Mahang yang terletak di Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, pada hari Sabtu kemarin.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kukar juga telah menetapkan 32 puskesmas yang akan menjadi lokasi penerapan Puskesmas ILP secara keseluruhan di Kabupaten Kukar. Puskesmas-puskesmas ini akan terintegrasi dengan 32 puskesmas pembantu dan 32 posyandu yang tersebar di berbagai daerah. Namun, untuk memaksimalkan potensi Puskesmas ILP, dinas terkait harus mempersiapkan minimal lima kader posyandu yang memiliki kemampuan dasar dalam pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan program Presiden yang menargetkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat pada tahun 2025. Dalam rangka mewujudkan hal ini, Kabupaten Kukar membutuhkan kesiapan yang matang, baik dari sisi tenaga medis, infrastruktur, maupun perencanaan yang tepat.
Sunggono juga menambahkan bahwa penerapan Puskesmas ILP ini bukan hanya sekadar langkah untuk menyediakan fasilitas kesehatan, tetapi juga sebagai bukti komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Kukar. Ia berharap, dengan adanya puskesmas-puskesmas yang terintegrasi ini, kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dapat meningkat secara signifikan. “Kehadiran Puskesmas ILP Rapak Mahang, Puskesmas Pembantu Jahab, dan Posyandu Teratai 1 sebagai pilot project Puskesmas ILP, diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kukar,” katanya.
Dengan adanya layanan kesehatan yang terintegrasi ini, Puskesmas ILP dapat melakukan berbagai program promotif dan preventif dengan lebih optimal. Program-program tersebut mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, seperti penyuluhan kesehatan, imunisasi, deteksi dini penyakit, serta berbagai program lainnya yang berfokus pada pencegahan dan pengobatan penyakit sejak dini. Hal ini penting dilakukan untuk menurunkan angka penyakit menular, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan yang tinggi.
Keberhasilan Puskesmas ILP di tiga lokasi pertama ini menjadi harapan besar untuk penerapan lebih luas di Kabupaten Kukar. Ke depan, diharapkan Puskesmas ILP dapat hadir di 20 kecamatan di Kukar. Tentu saja, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat setempat. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah Kukar.
“Melalui kerja sama dan komitmen yang kuat, diharapkan Puskesmas ILP dapat menjadi model pelayanan kesehatan yang ideal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Kukar,” kata Sunggono. Dengan adanya Puskesmas ILP yang terintegrasi, diharapkan Kabupaten Kukar dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang lebih efisien, mengurangi kesenjangan akses kesehatan, serta menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.