Kabarkalimantan.id — Penajaman visi misi calon bupati dan wakil bupati Tanah Bumbu dipastikan hanya akan digelar sekali. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanah Bumbu, Puryadi, setelah mengikuti Apel Siaga Satlinmas di halaman Kantor Bupati Tanah Bumbu, Kamis (21/11). Puryadi menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pasangan calon yang ikut dalam Pilkada Tanah Bumbu. “Ketika koordinasi, ternyata mereka sudah puas dengan debat pertama, artinya debat kedua tidak dilaksanakan,” ungkap Puryadi.
Keputusan untuk tidak melaksanakan penajaman visi misi kedua kali ini, menurut Puryadi, merupakan hasil koordinasi dengan pasangan calon yang ada. Para calon bupati dan wakil bupati Tanah Bumbu, setelah mengikuti debat pertama, merasa sudah cukup puas dengan penyampaian visi dan misi mereka, sehingga tidak merasa perlu adanya penajaman lebih lanjut dalam bentuk debat kedua. Puryadi menegaskan bahwa keputusan ini sudah sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024, yang mengatur tentang penyelenggaraan kampanye dan debat pasangan calon.
Terkait dengan anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk penajaman visi misi, Puryadi mengungkapkan bahwa dana tersebut justru dialihkan untuk keperluan simulasi Pilkada 2024 yang telah digelar pada Sabtu (16/11). Simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat dan petugas pemilu mengenai tahapan dan mekanisme pilkada yang akan berlangsung. Dengan adanya simulasi ini, KPU Tanah Bumbu berharap dapat meminimalisir kesalahan dan memastikan kelancaran proses pemilu pada 27 November mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Andi Rudi Latif-Bahsanuddin (ARB), Makhruri, juga membenarkan keputusan bahwa penajaman visi misi hanya akan dilakukan sekali. Makhruri menjelaskan bahwa setelah melakukan evaluasi terhadap debat pertama yang dilaksanakan di Banjarmasin, mereka merasa bahwa waktu yang digunakan dalam debat tersebut sangat terbatas. “Dihitung-hitung saat debat di Banjarmasin kemarin, kami kehilangan waktu empat hari. Lebih baik digunakan untuk blusukan ke banyak desa,” kata Makhruri.
Makhruri juga menambahkan bahwa meskipun penajaman visi misi diadakan, namun partisipasi masyarakat Tanah Bumbu dalam acara tersebut tidak seperti yang diharapkan. Penonton yang hadir tidak memenuhi harapan dan biaya yang dikeluarkan untuk acara tersebut tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. “Tidak banyak warga Tanah Bumbu yang menonton, ditambah biaya yang kami keluarkan tidak sebanding,” ujar Makhruri. Oleh karena itu, tim pemenangan ARB lebih memilih untuk fokus pada kegiatan yang lebih efektif, seperti blusukan ke desa-desa untuk mendekatkan diri dengan warga dan menyampaikan program mereka secara langsung.
Makhruri menjelaskan bahwa meskipun mereka tidak mematok target suara yang spesifik, tim pemenangan ARB terus bergerak untuk memaksimalkan dukungan dari masyarakat. “Menargetkan suara berarti memaksakan. Kami akan menghindari cara yang tidak baik. Kami akan tetap santun,” kata Makhruri. Ia menegaskan bahwa tim ARB berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memenangkan Pilkada Tanah Bumbu, namun tanpa terburu-buru dalam menetapkan target suara yang tidak realistis.
Penajaman visi misi pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif-Bahsanuddin (ARB), sebelumnya sudah dilaksanakan pada Jumat (08/11) malam di Studio 2 TVRI Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Acara tersebut menjadi ajang untuk memaparkan secara lebih rinci program-program yang akan dilaksanakan oleh pasangan calon jika terpilih. Penajaman visi misi ini menjadi kesempatan bagi para calon untuk menyampaikan rencana pembangunan daerah serta memperkenalkan diri kepada pemilih. Meskipun tidak ada debat kedua, pasangan calon ARB merasa bahwa paparan yang disampaikan pada penajaman pertama sudah cukup dan efektif untuk meyakinkan masyarakat.
Tim pemenangan ARB menegaskan bahwa mereka akan tetap mengedepankan pendekatan yang santun dalam berkampanye. Mereka mengutamakan interaksi langsung dengan masyarakat melalui kegiatan seperti blusukan, yang dinilai lebih efektif dalam membangun koneksi dengan pemilih. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada debat kedua atau kampanye besar, tim ARB tetap berusaha menjalankan kampanye dengan penuh dedikasi dan menghargai proses demokrasi yang berlangsung.