Kabarkalimantan.id — Puluhan rumah terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Pemasiran, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). Banjir ini menyebabkan warga di daerah tersebut harus berhadapan dengan dampak besar dari luapan air, yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kejadian ini menjadi perhatian serius, mengingat curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan sungai-sungai di daerah tersebut meluap.
Kapolsek Murung Pudak, Iptu Heri Siswoyo, segera mengambil langkah untuk memberikan arahan kepada warga yang terdampak banjir. Ia meminta kepada warga agar segera mematikan peralatan listrik dan mengamankan barang-barang berharga, termasuk dokumen penting dan surat berharga. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pencurian dan kerusakan pada barang-barang berharga yang dapat rusak akibat terkena air. “Untuk mencegah pencurian maupun dokumen basah terkena air, warga yang terdampak banjir harus mengamankan barang berharga,” ungkap Heri di Tabalong pada hari Kamis (26/12).
Tindakan pencegahan seperti ini penting dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga, serta mengurangi kerugian akibat bencana alam. Selain itu, Iptu Heri Siswoyo dan petugas Polsek Murung Pudak juga langsung turun ke lapangan untuk memantau kondisi banjir dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga yang terdampak. Para petugas Polsek terlihat menyambangi lokasi-lokasi yang terendam banjir dengan ketinggian air yang mencapai sekitar 30 sentimeter.
Berdasarkan data yang ada, tercatat ada lima rumah yang terendam banjir dengan cukup parah, sementara puluhan rumah lainnya turut terdampak oleh luapan air dari Sungai Tabalong. Banyak rumah yang tidak hanya terendam, tetapi juga menghadapi kerusakan pada peralatan rumah tangga, serta kehilangan barang-barang penting yang rusak terkena air. Dalam situasi seperti ini, pemulihan pasca-banjir menjadi tantangan besar bagi warga dan pemerintah setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, Haris Fakhroji, juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, mengingat daerah tersebut merupakan wilayah langganan banjir. Haris menyatakan bahwa pihak BPBD terus memantau situasi di beberapa wilayah rawan banjir, terutama di pemukiman yang terletak di bantaran Sungai Tabalong. Pemantauan dilakukan secara kontinyu agar bisa segera memberikan bantuan jika banjir semakin parah.
Daerah-daerah yang rentan terkena dampak banjir tersebut antara lain Kecamatan Tanjung, Muding Pudak, Kelua, Muara Harus, Banua Lawas, hingga Haruai. Pemukiman yang berada di dekat aliran sungai memang seringkali menjadi lokasi utama yang terdampak ketika hujan deras turun dalam waktu lama. Oleh karena itu, pihak BPBD sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dan penanggulangan yang lebih matang untuk menghadapi bencana banjir yang sering melanda wilayah ini.
Selain banjir, Haris juga mengingatkan warga di wilayah utara Tabalong untuk mewaspadai potensi bencana lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi dan musim hujan yang baru saja mencapai puncaknya, potensi bencana alam lainnya seperti tanah longsor menjadi ancaman yang perlu diwaspadai. Daerah-daerah yang terletak di lereng bukit atau wilayah dengan tanah yang labil perlu diperhatikan lebih serius.
Haris juga menambahkan bahwa meskipun cuaca saat ini menunjukkan adanya intensitas hujan yang tinggi, BPBD bersama dengan petugas terkait akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang terdampak. Koordinasi antar instansi pemerintah dan relawan juga semakin ditingkatkan untuk memastikan bantuan bisa segera diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Sementara itu, warga yang terkena dampak banjir mulai berusaha membersihkan rumah mereka dan mengeringkan barang-barang yang selamat dari terendam air. Bagi mereka, meskipun bencana ini cukup mengganggu, mereka tetap merasa bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak datang dengan cepat. Terlebih lagi, mereka berharap bantuan logistik dan pemulihan yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat membantu meringankan beban mereka, sehingga mereka bisa kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari setelah banjir surut.
Meskipun bencana alam ini memberikan dampak yang cukup besar, langkah-langkah mitigasi dan antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan bisa meminimalkan kerugian lebih lanjut dan membantu memulihkan keadaan secepatnya.