Kabarkalimantan.id — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali melaksanakan langkah penting dalam proyek pembangunan IKN yang terus berkembang. Pada Rabu, (18/12), bertempat di Kantor Proyek Jalan Bebas Hambatan 6B, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, telah dilaksanakan pemberian ganti untung kepada warga yang tanahnya terdampak oleh pembangunan jalan tol Segmen 6A dan 6B. Acara ini menjadi momen penting yang dihadiri oleh berbagai lembaga pemerintah, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat. Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Otorita IKN sekaligus Sekretaris Tim Terpadu P3T ADP OIKN, Mia Amalia, dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa pemberian ganti untung ini merupakan tahap akhir dari proses panjang yang melibatkan pemetaan, verifikasi lapangan, penilaian tanah, dan akhirnya penggantian kepada masyarakat yang terdampak.
“Pemberian ganti untung ini adalah bagian dari pelaksanaan Perpres 75/2024 tentang Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara, yang kini memasuki tahap akhir. Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung proses ini, mulai dari kementerian/lembaga terkait hingga masyarakat yang aktif berkontribusi,” ujar Mia Amalia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12). Pemberian ganti untung ini merupakan salah satu langkah krusial dalam rangka meminimalisir dampak sosial dari proyek besar yang sedang berjalan, sekaligus memastikan proses pembangunan berjalan dengan lancar dan transparan. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah berkomitmen untuk menghargai hak-hak masyarakat yang terdampak oleh pembangunan, sekaligus memastikan bahwa mereka mendapatkan ganti untung yang layak sesuai dengan nilai ekonomi tanah yang telah dinilai.
Proses ganti untung ini adalah bagian dari langkah strategis untuk memfasilitasi pembangunan jalan tol yang akan mendukung mobilitas dan aksesibilitas menuju IKN, yang diharapkan akan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi masa depan Indonesia. Pembangunan jalan tol ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antar wilayah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Jalan tol ini akan memudahkan akses transportasi bagi berbagai sektor, mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, hingga sektor pariwisata, yang diharapkan akan berkembang pesat seiring dengan perkembangan IKN. Dengan terciptanya jalan tol yang efisien, masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosialnya, yang pada akhirnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Pembayaran ganti untung ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat yang terlibat. Dalam hal ini, masyarakat yang terdampak tidak hanya diberikan ganti untung secara finansial, tetapi juga didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan yang berlangsung. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan IKN. Selain itu, dengan adanya ganti untung yang memadai, diharapkan mereka dapat memanfaatkan dana tersebut untuk memperbaiki kehidupan ekonomi mereka, baik melalui investasi, usaha baru, maupun peningkatan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, proyek pembangunan IKN tidak hanya memberikan manfaat bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat yang terlibat langsung dalam proyek ini.
Dalam kesempatan yang sama, Jubaen, Kepala Adat Pemaluan dan salah satu penerima ganti untung, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan dukungan dari pihak Otorita IKN dan aparat. Ia berharap pembangunan ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan mendukung tercapainya visi pembangunan IKN yang lebih besar. “Kami sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Kami berharap pembangunan ini membawa kemajuan yang lebih baik bagi kami dan masyarakat di sekitar wilayah ini,” ujar Jubaen. Harapan tersebut menggambarkan betapa pentingnya pembangunan IKN ini bagi masyarakat sekitar yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sosial dan ekonomi yang merata.
Pembangunan jalan tol ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk menciptakan IKN sebagai ibu kota negara yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan. IKN diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi dan berkembang. Dengan demikian, keberhasilan proyek ini bergantung pada kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak terkait. Dalam konteks ini, pembangunan IKN bukan hanya tentang pembangunan fisik dan infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat yang akan hidup dan berkembang di dalamnya. Keberhasilan IKN sebagai ibu kota negara baru sangat bergantung pada keseimbangan antara pembangunan yang berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan penciptaan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua pihak.
Proyek pembangunan IKN ini juga diharapkan menjadi model bagi pembangunan kota-kota lainnya di Indonesia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, efisiensi, dan partisipasi masyarakat, IKN dapat menjadi contoh bagi perencanaan dan pembangunan kota masa depan yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan menjadi kunci utama agar proyek ini dapat berhasil dengan baik, membawa dampak positif, dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat di masa depan.