Kabarkalimantan.id — Seorang pria paruh baya meninggal dunia lantaran hanyut diterjang banjir, usai mengarit rumput di sebuah jalan di tepi danau Desa Mekar Sari, Kecamatan Simpang Empat, Selasa (03/12). S (54), warga Desa Madu Retno, Kecamatan Simpang Empat, yang saat itu tengah mengerjakan aktivitas pertanian di sekitar danau, tiba-tiba diterjang air banjir yang datang secara tiba-tiba. Peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur daerah tersebut, menyebabkan air danau meluap dan mengalir deras di sepanjang jalan yang berada di tepi danau.
Setelah insiden tersebut, tim SAR gabungan segera diterjunkan untuk melakukan pencarian korban. Proses evakuasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan setempat, berlangsung hingga larut malam. Rabu (04/12) pukul 00.30 WITA, setelah melakukan pencarian menggunakan perahu karet, tim SAR akhirnya berhasil menemukan korban di lokasi sekitar beberapa jam setelah ia dilaporkan hilang. Proses penyisiran di danau tersebut membutuhkan ketelitian dan kesabaran karena kondisi air yang terus berubah-ubah.
Pencarian ini dimulai sejak tim SAR tiba di lokasi, namun usaha awal tidak membuahkan hasil. Tim kemudian melanjutkan penyisiran dan melakukan pencarian di area yang lebih luas. Setelah beberapa jam yang penuh dengan ketegangan dan harapan, korban ditemukan. S ditemukan tak jauh dari titik awal hilang, tepatnya sekitar belasan meter dari lokasi pertama kali dia terlihat.
Salah seorang relawan yang turut serta dalam pencarian, Dayat, mengungkapkan bahwa jenazah korban ditemukan pada saat tim gabungan sudah beristirahat. Saat itu, niat awal tim adalah untuk melanjutkan pencarian keesokan harinya, karena waktu sudah sangat larut dan kondisi yang semakin gelap menyulitkan pencarian. Namun, pada saat tim sedang beristirahat, warga sekitar menemukan jenazah tersebut. “Jenazah ditemukan oleh warga, saat itu tim gabungan sudah beristirahat, niatnya dilanjutkan besok karena sudah larut malam,” ujarnya.
Korban ditemukan dalam keadaan tragis, tersangkut di kail pancing milik warga yang terletak di sekitar danau. Kejadian ini menambah kecemasan warga setempat terkait bahaya banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama di musim hujan seperti sekarang. “Tim langsung ke lokasi kejadian setelah mengetahui jenazah ditemukan, kemudian jenazah dibawa ke rumah duka untuk proses selanjutnya,” kata Dayat lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat mengenai bahaya banjir yang dapat terjadi dengan cepat, serta pentingnya kewaspadaan dalam beraktivitas di daerah rawan banjir, terutama di tepi danau atau sungai. Meskipun warga sudah sangat berhati-hati, kejadian tersebut tetap menunjukkan bahwa alam bisa berubah dengan sangat cepat dan tidak terduga. Pihak berwenang pun mengimbau agar warga selalu mengikuti peringatan dini dan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti menjaga jarak dari sungai atau danau ketika hujan deras terjadi.
Keluarga korban yang telah menerima berita duka, merasa sangat kehilangan atas peristiwa yang menimpa anggota keluarga mereka. Mereka mengucapkan terima kasih kepada tim SAR dan relawan yang telah berusaha keras untuk menemukan korban, meskipun pada akhirnya, peristiwa ini berakhir dengan tragis. Masyarakat setempat juga merasa prihatin dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Seiring berjalannya waktu, para relawan dan pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam lainnya.