Kabarkalimantan.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Kalimantan Tengah pada tanggal 14-15 Februari 2025 berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang mungkin terjadi, seperti banjir, longsor, serta pohon tumbang.
Menurut data yang dirilis oleh BMKG, beberapa wilayah di Kalimantan Tengah akan mengalami kondisi cuaca ekstrem dalam dua hari ke depan. “Kami memantau adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Kapuas,” ujar Kepala BMKG Kalimantan Tengah dalam keterangannya, Rabu (13/2).
BMKG mengingatkan bahwa curah hujan tinggi dalam periode singkat dapat menyebabkan genangan air di beberapa daerah, terutama yang memiliki sistem drainase kurang baik. Selain itu, tanah yang telah jenuh air berisiko mengalami longsor di daerah dengan kontur tanah berbukit atau tebing curam.
“Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah bantaran sungai atau wilayah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, pengguna transportasi darat dan sungai juga perlu berhati-hati karena angin kencang dapat mempengaruhi keselamatan perjalanan,” lanjutnya.
Sementara itu, nelayan dan operator kapal di pesisir Kalimantan Tengah diminta untuk waspada terhadap gelombang tinggi akibat angin kencang. “Kami menyarankan nelayan untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala dan menghindari berlayar jika kondisi cuaca tidak mendukung,” tambah BMKG.
Menanggapi peringatan dari BMKG, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menyiagakan petugas di beberapa titik rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait telah melakukan langkah-langkah antisipasi, termasuk menyiapkan lokasi evakuasi bagi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terburuk. Tim SAR, relawan, dan dinas kesehatan juga telah disiagakan untuk membantu warga jika diperlukan,” ungkap Kepala BPBD Kalimantan Tengah.
BPBD juga meminta masyarakat untuk aktif melaporkan kondisi lingkungan mereka jika ditemukan tanda-tanda bahaya, seperti kenaikan debit air sungai secara tiba-tiba, retakan tanah, atau pohon yang rawan tumbang akibat angin kencang. “Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi cuaca ekstrem ini,” tambahnya.
Untuk mengurangi risiko akibat cuaca ekstrem, BMKG memberikan beberapa rekomendasi bagi masyarakat Kalimantan Tengah:
- Memantau informasi cuaca – Pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG atau pemerintah daerah setempat.
- Mengamankan barang-barang penting – Bagi warga yang berada di daerah rawan banjir, disarankan untuk mengangkat barang berharga ke tempat lebih tinggi dan menyiapkan tas darurat.
- Menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat – Jika tidak mendesak, sebaiknya tetap berada di dalam rumah untuk menghindari risiko tersambar petir atau tertimpa pohon tumbang.
- Menghindari bepergian ke daerah rawan longsor – Jika memungkinkan, warga yang tinggal di sekitar lereng curam atau tebing disarankan untuk mencari tempat lebih aman.
- Menghubungi pihak berwenang jika terjadi keadaan darurat – Jika mengalami atau melihat tanda-tanda bencana, segera laporkan kepada BPBD atau pihak terkait untuk mendapatkan bantuan segera.
BMKG menegaskan bahwa informasi cuaca akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan atmosfer yang terjadi. “Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat agar mereka bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan,” ujar perwakilan BMKG.
Sebagai upaya mitigasi, BMKG juga telah mengaktifkan layanan peringatan dini melalui aplikasi mobile dan media sosial resmi. Masyarakat diimbau untuk mengandalkan sumber informasi terpercaya dan tidak mudah terpancing berita hoaks yang dapat memperkeruh keadaan.
Dengan kondisi cuaca yang masih fluktuatif, masyarakat di Kalimantan Tengah diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Langkah antisipasi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari cuaca ekstrem yang diprakirakan dalam beberapa hari ke depan.