Kabarkalimantan.id — PLN memperkirakan pemakaian listrik akan mengalami penurunan hingga 13 persen selama masa libur Natal-Tahun Baru mendatang dibandingkan dengan pemakaian harian biasa. Prediksi penurunan ini lebih rendah 8 persen jika dibandingkan dengan libur Natal 2023-Tahun Baru 2024 yang tercatat mengalami penurunan sebesar 21 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya dampak positif dari pertumbuhan ekonomi, yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan energi listrik di Indonesia. Hal ini tentunya menjadi indikator yang menggembirakan bagi sektor ketenagalistrikan, meskipun permintaan listrik turun selama masa libur.
Jisman P Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyampaikan informasi ini dalam kunjungan kerja di Balikpapan pada Minggu. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan konsumsi listrik pada libur Natal dan Tahun Baru 2024, hal ini menunjukkan perkembangan positif dalam sektor ekonomi Indonesia. Penurunan permintaan listrik memang sering terjadi selama periode liburan, tetapi angka yang lebih rendah ini memberikan gambaran bahwa perekonomian berjalan baik, dengan aktivitas yang lebih tinggi di sektor industri dan bisnis.
Dalam kunjungan kerjanya, Dirjen Jisman juga meninjau pembangkit listrik di Kalimantan Timur, termasuk PLTU Kaltim Teluk, yang merupakan salah satu pembangkit yang menyuplai kebutuhan listrik untuk Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Republik Indonesia. PLTU Kaltim Teluk juga merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah yang akan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru di Indonesia.
PLN memproyeksikan bahwa kebutuhan listrik secara nasional selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 akan mencapai sekitar 39 ribu Mega Watt (MW). Angka ini jauh lebih rendah daripada kapasitas daya yang tersedia, yang mencapai 53 ribu MW, yang menunjukkan bahwa pasokan listrik selama libur tersebut akan sangat mencukupi. Kebutuhan listrik di Kalimantan diperkirakan mencapai 2.359 MW, sementara daya yang disediakan untuk Kalimantan mencapai 2.688 MW, sehingga pasokan listrik di wilayah tersebut dipastikan akan cukup.
Lebih spesifik lagi, untuk Kalimantan Timur, PLN memperkirakan ada kelebihan daya sekitar 458,64 MW. Pasokan daya yang tersedia di Kalimantan Timur mencapai 1.164 MW, sementara beban puncak listrik yang ada saat ini baru mencapai 705,35 MW. Dengan kelebihan daya tersebut, PLN memastikan bahwa pasokan listrik di Kalimantan Timur akan lebih dari cukup, sehingga masyarakat dan industri di wilayah ini tidak perlu khawatir akan gangguan pasokan listrik selama periode liburan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra), Maria GI Gunawan, menambahkan bahwa pasokan listrik di Kaltim Timur dan Kaltim Utara sangat terjamin. Selain itu, PLN juga telah mempersiapkan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir gangguan kelistrikan selama masa liburan. Maria menjelaskan bahwa PLN telah melakukan inspeksi rutin terhadap semua fasilitas mulai dari pembangkit listrik, jaringan transmisi, gardu induk, hingga jaringan distribusi. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan yang terjadi selama periode Natal dan Tahun Baru.
Sebagai bagian dari persiapan, PLN juga akan mulai memasuki masa siaga Natal dan Tahun Baru pada 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Untuk mendukung kelancaran pasokan listrik, PLN menyiapkan sebanyak 81 ribu personel yang akan bertugas di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya akan ditempatkan di pos-pos tertentu yang telah ditentukan untuk memastikan kelancaran distribusi listrik. Selain itu, PLN juga menyiapkan berbagai peralatan operasional seperti Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Kubikel Bergerak, dan Uninterrupted Power Supply (UPS), serta kendaraan operasional dan crane untuk mendukung kegiatan selama masa siaga.
Untuk mendukung pengguna kendaraan listrik, PLN juga memastikan bahwa pasokan daya untuk kendaraan listrik akan tersedia dengan memadai selama masa libur. Terdapat 2.490 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 1.745 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan adanya SPKLU ini, pengguna kendaraan listrik tidak perlu khawatir tentang kesulitan mengisi daya kendaraan mereka selama liburan.
Lebih lanjut, GM UID Kaltimra Maria GI Gunawan menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi potensi gangguan kelistrikan. Salah satu langkah preventif yang dilakukan adalah dengan membatasi pekerjaan yang berpotensi mengganggu sistem kelistrikan selama masa siaga Natal dan Tahun Baru. Semua langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat menikmati liburan dengan nyaman tanpa adanya gangguan pasokan listrik.