KabarKalimantan.id–Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Putussibau, Aam Amrullah, baru-baru ini menyampaikan bahwa pihaknya tengah membangun jaringan listrik desa untuk lima desa yang berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Program listrik desa ini merupakan bagian dari upaya untuk memperluas akses listrik ke berbagai desa yang sebelumnya belum teraliri listrik. Aam Amrullah menjelaskan bahwa pembangunan jaringan listrik desa saat ini masih dalam tahap proses pembangunan, dan fokusnya berada pada lima desa, yaitu Desa Tapang Daan, Semerantau, Segiam, Nangan Tuan, dan Desa Entibab.
“Untuk program listrik desa saat ini masih proses pembangunan jaringan,” kata Aam Amrullah, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu(08/01). Pembangunan jaringan listrik di lima desa ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat, terutama dalam hal penerangan dan akses terhadap listrik yang lebih stabil. Aam Amrullah menegaskan bahwa proyek pembangunan jaringan listrik desa ini berjalan dengan lancar, dan diharapkan bisa segera selesai untuk memastikan masyarakat di desa-desa tersebut dapat menikmati penerangan listrik negara seperti halnya desa-desa lainnya. Proyek ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terpencil, sehingga mereka dapat merasakan manfaat yang sama dengan daerah yang sudah lebih maju dalam hal akses listrik.
Lebih lanjut, Aam Amrullah menyampaikan bahwa selama tahun 2024, PLN ULP Putussibau juga telah berhasil melakukan penyambungan listrik di 22 lokasi desa yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa desa yang telah menikmati aliran listrik tersebut antara lain Desa Teluk Geruguk, Benua Tengah, Nanga Sangan, Nanga Sungai, Permata, Nanga Jemah, Sri Wangi, Setulang, Senunuk, Landau Mentail, Labian Iraang, Sungai Ajung, Sebintang, Mensiau, Lauk, Lebangan, Peniung, Segitak, Menua Sadap, Nanga Nyabau, Rantau Pratapat, dan Desa Uluk Palin. Total pelanggan yang menikmati aliran listrik di desa-desa tersebut mencapai 2.924 pelanggan.
“Yang 22 lokasi itu sudah menikmati listrik sejak tahun lalu,” jelas Amrullah. Dengan keberhasilan penyambungan listrik di 22 desa ini, PLN ULP Putussibau telah memberikan kontribusi besar terhadap pemerataan akses listrik di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, yang sebelumnya hanya memiliki beberapa daerah yang teraliri listrik.
Namun, ketika ditanya mengenai jumlah desa yang masih belum teraliri listrik di wilayah Kapuas Hulu, Aam Amrullah mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memiliki data lengkap mengenai hal tersebut. Hal ini disebabkan karena kewenangan terkait rasio desa berlistrik dan pembangunan listrik desa berada di Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Kapuas Raya yang berada di Kabupaten Sanggau.
“Kewenangan pembangunan listrik desa oleh PLN UP2K Kapuas Raya, kami hanya melakukan penyambungan kWh meter ke rumah-rumah setelah jaringan selesai dibangun dan hasil pengecekan layak operasi,” ujar Aam Amrullah. Ini berarti, meskipun PLN ULP Putussibau terlibat dalam penyambungan meteran listrik ke rumah-rumah, untuk pengembangan jaringan listrik desa itu sendiri, tanggung jawab tersebut berada pada Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Kapuas Raya yang lebih berwenang.
Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 278 desa dan empat kelurahan yang tersebar di 23 kecamatan. Oleh karena itu, penyediaan listrik untuk semua desa ini memerlukan koordinasi yang baik antara PLN ULP Putussibau dan berbagai pihak terkait lainnya, agar program penyambungan listrik desa dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Aam Amrullah berharap agar masyarakat dapat mendukung kelancaran program ini dengan merelakan penebangan tanaman yang berada dekat dengan jaringan listrik tegangan menengah, karena tanaman tersebut berpotensi mengakibatkan gangguan pada jaringan listrik yang sedang dibangun.
Selain itu, Aam Amrullah juga memberikan imbauan kepada warga yang masih menggunakan kWh meter paskabayar atau tagihan bulanan, agar dapat membayar tagihan listrik tepat waktu, yaitu sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Pembayaran tepat waktu sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional layanan listrik. Ia juga mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan kWh meter prabayar atau voucher, karena dengan menggunakan sistem prabayar, pelanggan bisa lebih mudah mengontrol penggunaan listrik dan menghindari tunggakan tagihan.
Secara keseluruhan, PLN ULP Putussibau terus berkomitmen untuk memperluas jaringan listrik di daerah-daerah yang masih kekurangan akses listrik, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Program listrik desa ini diharapkan akan terus berkembang, seiring dengan peningkatan jumlah desa yang teraliri listrik dan penggunaan teknologi yang semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses listrik.