Perusahaan Tambang Bangun Rumah untuk MBR di Kaltim

Kabarkalimantan.id — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan kabar baik terkait kontribusi perusahaan tambang dalam mendukung program pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam sebuah acara yang diadakan pada Rabu (18/12) di Rusun Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Maruarar atau yang akrab disapa Ara menyebutkan bahwa PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), salah satu emiten tambang besar di Indonesia, berencana untuk membangun rumah bagi MBR di Berau, Kalimantan Timur. Rencananya, pembangunan rumah tersebut akan dilakukan di luar kawasan tambang mereka, tepatnya di daerah yang membutuhkan hunian layak bagi masyarakat setempat.

Ara menambahkan, selain BRAU, perusahaan tambang lainnya yang ikut berkontribusi dalam program ini adalah PT Adaro Energi Tbk (ADRO). PT Adaro rencananya akan mulai membangun rumah pada Januari 2025. “Kita sudah dapat bantuan 250 rumah dari Agung Sedayu. Tanggal 27 Desember dari BRAU akan membangun rumah di kawasan luar tambangnya untuk masyarakat di Berau sana. Dari Adaro mudah-mudahan Januari (2025) akan jalan usahanya,” kata Ara. Ini merupakan langkah positif dalam upaya memenuhi kebutuhan hunian bagi MBR, serta menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan sosial melalui program corporate social responsibility (CSR).

Selain itu, Ara juga mengungkapkan bahwa PT Astra Internasional Tbk (ASII) juga siap mendukung pembangunan rumah untuk masyarakat yang membutuhkan. Meskipun Ara belum merinci waktu dan lokasi pasti pelaksanaan pembangunan tersebut, ia menyebutkan bahwa perusahaan besar ini berencana membangun 250 rumah untuk rakyat. “Barusan saya di-WA (WhatsApp), saya baca, dari Astra juga akan membangun 250 rumah untuk rakyat yang membutuhkan. Belum lagi dari Sinar Mas, Barito, dan sebagainya,” ujarnya. Ini merupakan bukti nyata bahwa banyak perusahaan besar yang semakin peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan berperan aktif dalam mengatasi masalah perumahan.

Ara juga menekankan bahwa semangat gotong royong sudah terbukti berjalan di lapangan, bukan hanya sekadar teori atau pidato. “Jadi kami melihat semangat gotong royong tidak hanya dipidatokan tetapi sudah dikerjakan,” tambahnya. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam membangun rumah bagi MBR sudah berjalan dengan baik. Dalam hal ini, gotong royong tidak hanya menjadi nilai moral, tetapi juga wujud konkret yang diaplikasikan dalam berbagai program sosial.

Sebagai informasi tambahan, Ara sebelumnya juga mengungkapkan bahwa pada bulan Desember 2024 akan ada groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk program 3 juta rumah. Program ambisius ini bertujuan untuk menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia. Proyek hunian tersebut akan dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, dan melibatkan beberapa perusahaan swasta, termasuk PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Adaro Energi Tbk (ADRO). Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan rumah yang layak bagi masyarakat, tetapi juga untuk mempererat kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Ara menjelaskan bahwa program pembangunan rumah ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih dalam hal perumahan. “Bulan depan saya harapkan ada beberapa yang akan memulai groundbreaking. Dari diskusi sama saya, mungkin ada BRAU di Kalimantan Timur, kemudian Adaro di Kalimantan Selatan,” ungkap Ara. Dengan adanya keterlibatan berbagai pihak, terutama perusahaan swasta, diharapkan semangat gotong royong dalam membangun rumah bagi rakyat akan semakin menguat dan menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.

Dengan adanya kontribusi perusahaan-perusahaan besar seperti BRAU, ADRO, Astra, Sinar Mas, dan Barito, pembangunan rumah untuk MBR semakin terwujud dengan lebih cepat. Ara berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh bagi sektor swasta lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam program CSR yang dapat memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Dalam pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, penting untuk terus menjaga semangat gotong royong, dimana semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, dapat bergotong royong untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.