Kabarkalimantan.id — PT Pertamina (Persero) terus berupaya mengejar target penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sebelum September 2025. Proyek strategis nasional (PSN) ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kapasitas produksi kilang Pertamina yang berperan vital dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Langkah percepatan ini diambil sebagai respons terhadap arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang meminta agar proyek ini segera diselesaikan.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengakui bahwa pengerjaan RDMP Balikpapan sempat terhambat karena adanya insiden kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Namun, meski mengalami kendala, pihak Pertamina bertekad untuk tetap melanjutkan proyek ini dan mempercepat proses pembangunan. “Jadi dari segi Pertamina, ya tentu ini menyambut baik arahan Pak Bahlil, apalagi beliau pemerintah juga concern ya, untuk peningkatan kapasitas, dan tentu teman-teman di PT Kilang Pertamina Balikpapan siap melaksanakan itu,” ujar Fadjar saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12).
Fadjar juga menyampaikan optimisme pihaknya untuk merampungkan proyek RDMP Balikpapan lebih cepat dari jadwal yang ditargetkan. Ia menjelaskan bahwa progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 91% hingga saat ini. Meskipun sempat mengalami beberapa hambatan, Pertamina sangat berharap proyek ini dapat selesai dalam waktu yang lebih singkat. “Saat ini kan sebenarnya sudah sembilan puluhan, ya 91% prosesnya, jadi kita harapkan bisa selesai lebih cepat,” ungkap Fadjar. Proyek RDMP Balikpapan yang sedang berjalan ini berfokus pada peningkatan kapasitas produksi kilang di kawasan tersebut dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan harus segera diselesaikan karena proyek ini memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan ketahanan energi Indonesia. Ketahanan energi adalah salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan juga menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur energi di tanah air. Menurut Bahlil, meskipun proyek ini telah menunjukkan progres yang signifikan, masih ada defisit progres yang harus diperbaiki. “Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91%. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman Pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September [2025], tapi saya minta dimajukan dengan cara apapun agar bisa menuju ketahanan energi,” jelas Bahlil saat melakukan kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan pada Sabtu (14/12).
Bahlil mengungkapkan bahwa kecepatan penyelesaian proyek ini menjadi sangat krusial untuk mewujudkan ketahanan energi yang menjadi visi jangka panjang Indonesia. Proyek ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan serta memastikan pasokan energi yang lebih stabil untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, Bahlil menekankan pentingnya percepatan untuk menghindari potensi kekurangan pasokan energi yang dapat berdampak pada ekonomi nasional.
RDMP Balikpapan juga merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk mewujudkan transformasi industri energi di Indonesia. Dengan peningkatan kapasitas kilang, proyek ini diharapkan dapat menghasilkan produk energi yang lebih berkualitas, seperti BBM yang lebih ramah lingkungan, serta mendukung program pengurangan impor energi yang selama ini menjadi beban negara. Proyek ini juga akan memberikan kontribusi signifikan dalam penguatan perekonomian lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan proyek.
Pihak Pertamina sendiri sangat menyadari betapa pentingnya proyek ini bagi Indonesia. Mereka berkomitmen untuk terus mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, baik itu dari segi teknologi, SDM, dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mempercepat penyelesaian proyek. Dengan target penyelesaian yang lebih cepat, Pertamina berharap dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan negara.
Dengan progres yang sudah mencapai 91%, langkah-langkah percepatan yang diambil oleh Pertamina ini diyakini akan dapat memenuhi target penyelesaian proyek RDMP Balikpapan tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan.