Kabarkalimantan.id — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, secara rutin mengadakan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung dan pasien. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, mencegah berbagai penyakit, serta memberikan panduan untuk menjalani pola hidup sehat.
“Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan kami. Selain itu, penyuluhan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada masyarakat, agar mereka bisa memahami pentingnya menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat. Yang terpenting adalah mengenali gejala-gejala awal dan langkah-langkah pencegahan terhadap berbagai jenis penyakit,” ujar dokter RSUD SSMA Kota Pontianak, dr. Nihayatus Solikhah, saat ditemui di Pontianak, Kamis (28/11).
Salah satu topik penting yang sering disampaikan dalam penyuluhan adalah dispepsia. Penyakit ini merupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan saluran pencernaan atas. Gejala-gejala tersebut meliputi rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area gastro-duodenum (epigastrium/uluhati), sensasi terbakar, rasa penuh di perut, cepat kenyang, sering bersendawa, mual, atau muntah.
Menurut dr. Nihayatus, dispepsia dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius jika gejalanya disertai dengan kondisi seperti penurunan berat badan yang signifikan, muntah yang terus-menerus, demam, atau perdarahan pada saluran cerna. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal dan segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
“Dispepsia terbagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Dispepsia organik disebabkan oleh adanya kelainan struktural, seperti tukak lambung, gastritis, batu empedu, atau hepatitis. Sedangkan dispepsia fungsional tidak melibatkan kelainan struktural tertentu dan lebih sering disebabkan oleh faktor makanan atau psikologis,” jelas dr. Nihayatus.
Ia menambahkan, terdapat beberapa langkah sederhana untuk mencegah dispepsia. Misalnya, mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu gangguan ini, membiasakan makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, serta mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh. Selain itu, dianjurkan untuk tidak langsung berbaring setelah makan, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga.
Selain topik tentang dispepsia, RSUD SSMA juga memberikan edukasi tentang berbagai penyakit lain, termasuk Autism Spectrum Disorder (ASD). Penyakit ini merupakan kondisi perkembangan neuropsikologis yang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta memproses informasi dari lingkungan sekitarnya.
Dokter RSUD SSMA lainnya, dr. Deni Dwi Yulianti S. Ftr, menjelaskan bahwa hingga kini penyebab ASD belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dianggap berkontribusi terhadap perkembangan ASD, seperti faktor genetik, faktor lingkungan, serta gangguan pada perkembangan otak.
“Gejala ASD dapat dikenali melalui kesulitan individu dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi. Misalnya, individu dengan ASD mungkin sulit memahami isyarat sosial, seperti ekspresi wajah atau nada suara. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain, serta menunjukkan minat yang terbatas pada komunikasi timbal balik,” ungkap dr. Deni.
Lebih lanjut, gejala ASD juga bisa terlihat dari pola perilaku tertentu. Misalnya, individu dengan ASD cenderung memiliki rutinitas atau kebiasaan yang kaku, serta minat yang terbatas pada objek atau aktivitas tertentu. Pada beberapa kasus, gejala ini mulai terlihat pada usia dini, sering kali sebelum anak berusia tiga tahun.
Sebagai upaya pencegahan, RSUD SSMA memberikan panduan kepada orang tua untuk memperhatikan perkembangan anak sejak dini, termasuk respons mereka terhadap rangsangan sosial dan kemampuan berkomunikasi. Jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan atau gejala-gejala yang mengarah pada ASD, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Melalui kegiatan penyuluhan ini, RSUD SSMA berupaya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan berbagai penyakit. Edukasi ini tidak hanya membantu masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka sendiri, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan. Selain itu, program ini juga menjadi bagian dari komitmen rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pontianak dan sekitarnya.
Dengan langkah-langkah sederhana seperti menjaga pola makan, mengenali gejala awal penyakit, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. RSUD SSMA berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan layanan terbaik, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif.