Kabarkalimantan.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kini tengah mengkaji kembali rencana pembangunan jalur rel kereta api yang masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN). Jalur ini diharapkan dapat menghubungkan seluruh wilayah di Pulau Kalimantan, dengan tujuan utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur (Kaltim). Rencana ambisius ini bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Kalimantan, mempermudah distribusi barang dan sumber daya alam (SDA), serta meningkatkan konektivitas antarprovinsi di pulau tersebut.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menjelaskan bahwa meskipun rencana ini sudah lama digagas, pelaksanaannya sempat terhenti seiring dengan dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. “Rencana itu kami kaji kembali. Sebelumnya kami sempat mengundang PT Industri Kereta Api (INKA) untuk membahasnya. Ini akan kami mantapkan lagi,” ujar Edy Pratowo. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah provinsi untuk kembali menghidupkan rencana yang telah tertunda dan memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Menurut Edy, jalur kereta api yang direncanakan akan menghubungkan wilayah Murung Raya, Barito Selatan, hingga Kapuas di Kalimantan Tengah. Jalur ini difokuskan sebagai jalur pengangkut sumber daya alam antarwilayah, sekaligus menjadi jalur konektivitas yang menghubungkan Kalteng dengan provinsi lain. Melalui pembangunan jalur kereta api ini, diharapkan distribusi barang dan komoditas, seperti hasil tambang dan produk pertanian, dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tepat waktu. Hal ini juga diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi, tidak hanya untuk Kalimantan Tengah, tetapi juga untuk wilayah lain di Kalimantan.
Edy menambahkan bahwa meski jalur kereta api ini akan menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Selatan (Kalsel), harapannya adalah jalur ini dapat terus diperluas hingga mencapai Kalimantan Timur. “Kami berharap jalur ini bisa sampai ke Kalimantan Timur. Namun, gagasan ini harus diperkuat lagi dengan badan perencanaan provinsi dan nasional,” ujarnya. Hal ini menunjukkan adanya keinginan besar untuk memperkuat infrastruktur transportasi di seluruh Kalimantan agar terjalin konektivitas yang lebih baik antarprovinsi, yang pada akhirnya mendukung perekonomian secara keseluruhan.
Rencana pembangunan jalur kereta api ini juga sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo, yang telah menyarankan agar provinsi-provinsi di sekitar IKN memanfaatkan peluang ekonomi yang ada untuk mendukung pemerataan pembangunan. “Pesan Pak Jokowi waktu di IKN, beliau minta provinsi di sekitarnya, termasuk Kalteng, memanfaatkan hadirnya ibu kota untuk mendorong pembangunan,” jelas Edy. Menurutnya, pembangunan jalur kereta api ini merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan keberadaan IKN sebagai pusat pemerintahan baru, yang diperkirakan akan membawa dampak positif bagi daerah-daerah sekitar, termasuk Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng, Yulindra Dedy, menyampaikan bahwa rencana pembangunan jalur rel kereta api di Kalteng kini tengah disusun dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN). Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk menghubungkan wilayah-wilayah di Kalteng, tetapi juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan konektivitas antarprovinsi di seluruh Kalimantan. Dedy menjelaskan bahwa jalur kereta api ini akan menghubungkan Kalteng dengan Kalimantan Selatan (Kalsel), yang selanjutnya akan terhubung dengan IKN. Namun, jalur ini tidak langsung menghubungkan Kalteng dengan IKN, melainkan melalui Kalsel.
Dedy juga menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia telah melakukan kajian awal terkait jalur yang akan menghubungkan Kalteng dan Kalsel. Namun, pelaksanaan pembangunan rel kereta api ini masih menunggu penganggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Saat ini kami masih menerima usulan dari kabupaten/kota di Kalteng untuk rencana besar ini. Setelah itu, usulan akan kami sampaikan ke Kementerian Perhubungan,” kata Dedy. Proses ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan jalur kereta api ini melibatkan banyak pihak, baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun Kementerian Perhubungan untuk memastikan bahwa proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya rencana ini, diharapkan jalur kereta api akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain mempermudah distribusi barang dan hasil SDA, jalur kereta api ini juga akan membuka peluang bagi pengembangan sektor-sektor lainnya, seperti pariwisata dan perdagangan antarwilayah. “Kami optimis proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur Kalimantan,” ujar Dedy. Harapannya, proyek ini tidak hanya memperkuat konektivitas antarwilayah, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Tengah dan sekitarnya.