Kabarkalimantan.id — Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), tengah mempersiapkan perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh (CGM) Tahun 2025 di kota tersebut. Perayaan ini menjadi salah satu agenda penting yang sangat dinantikan oleh masyarakat Singkawang dan sekitarnya, mengingat acara ini selalu berlangsung meriah dan menjadi simbol kebudayaan Tionghoa yang kental di kota tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, menyampaikan bahwa harapan besar disematkan pada perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh yang akan digelar pada tahun depan. “Kita harap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang tahun depan meriah, karena tahun lalu tidak dilaksanakan,” kata Sumastro dalam pernyataannya di Singkawang, Selasa. Kegembiraan ini tentunya muncul setelah pada tahun sebelumnya, festival yang menjadi salah satu atraksi budaya terbesar di Kalbar tersebut tidak dilaksanakan, salah satunya karena bertepatan dengan agenda Pemilu yang membuat potensi gangguan terhadap stabilitas keamanan.
Alasan utama dibalik keputusan untuk tidak mengadakan Festival Cap Go Meh pada 2024 adalah karena adanya potensi gangguan terhadap stabilitas keamanan menjelang dan selama berlangsungnya Pemilu. Oleh karena itu, Pemkot Singkawang bersama pihak keamanan memutuskan bahwa perayaan besar ini akan lebih baik ditunda, agar tidak mengganggu jalannya proses demokrasi yang penting. Namun, meskipun demikian, Pemkot Singkawang tetap berkomitmen untuk melaksanakan acara serupa dengan persiapan yang lebih matang pada tahun 2025, dan berharap agar festival ini dapat berjalan dengan lancar dan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sumastro juga menambahkan, meskipun tahun lalu tidak ada perayaan, Pemkot Singkawang tidak tinggal diam. Persiapan untuk Festival Cap Go Meh 2025 telah dimulai sejak jauh-jauh hari. “Kita sudah melakukan rapat konsolidasi dengan panitia pelaksana, bahkan panitia pelaksana juga sudah memberikan kepastian bahwa pelaksanaan perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh tahun 2025 tetap meriah,” ujar Sumastro. Dengan adanya komitmen kuat dari panitia pelaksana, diharapkan perayaan tahun depan akan menjadi lebih meriah dan mengesankan bagi masyarakat Singkawang, bahkan lebih besar dan lebih spektakuler dari tahun-tahun sebelumnya.
Perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh 2025 akan jatuh pada tanggal 12 Februari 2025, dan saat ini segala sesuatunya telah mulai dipersiapkan dengan matang baik oleh Pemkot Singkawang maupun oleh panitia pelaksana. Proses persiapan ini dimulai dengan penerbitan Surat Keputusan (SK) panitia pelaksana, yang menandai dimulainya rangkaian acara yang akan berlangsung selama perayaan tersebut. Selain itu, agenda kegiatan yang akan digelar dalam rangkaian Festival Cap Go Meh pun sudah mulai disusun secara rinci.
Selain itu, Pemkot Singkawang juga berencana untuk melakukan audiensi dengan beberapa pihak penting, seperti penjabat gubernur Kalbar dan Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Provinsi Kalbar. Audiensi ini bertujuan untuk memastikan bahwa perayaan Festival Cap Go Meh 2025 mendapatkan dukungan penuh dari pihak provinsi dan semua pihak terkait, agar acara ini dapat berlangsung dengan sukses.
Sumastro juga mengungkapkan bahwa Pemkot Singkawang berencana untuk bertemu dengan Menteri Pariwisata untuk membicarakan pengembangan lebih lanjut dari Festival Cap Go Meh Singkawang. “Karena Festival Cap Go Meh Singkawang ini bukan hanya kegiatan nasional. Namun dari Kedeputian Kementerian Pariwisata telah menyepakati jika ajang Cap Go Meh Singkawang sudah berskala internasional,” ujar Sumastro. Dengan adanya kesepakatan ini, perayaan Cap Go Meh di Singkawang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dari luar negeri, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata di Kalimantan Barat.
Festival Cap Go Meh Singkawang memiliki daya tarik tersendiri karena tidak hanya mengusung unsur budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi ajang yang merayakan keragaman budaya Indonesia. Acara ini selalu diwarnai dengan berbagai kegiatan menarik, seperti arak-arakan barongsai, pertunjukan musik, tarian tradisional, dan pameran kuliner khas Tionghoa yang menggugah selera. Oleh karena itu, Pemkot Singkawang ingin memastikan bahwa tahun 2025 nanti, festival ini dapat menjadi momentum besar yang dapat mendatangkan manfaat bagi ekonomi lokal, mempromosikan budaya Singkawang, serta mempererat hubungan antarwarga yang memiliki latar belakang berbeda.