Pemkot Samarinda Siapkan Anggaran Untuk Program MBG 2025

Wali Kota Samarinda Andi Harun (Int)

Kabarkalimantan.id — Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mendukung penuh pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Program ini dirancang untuk memberikan dukungan makanan bergizi bagi siswa di semua jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemkot Samarinda telah mengalokasikan dana sebesar 6 hingga 6,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk memastikan pelaksanaan program tersebut berjalan dengan lancar.

“Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak di seluruh Indonesia, termasuk di Samarinda, memperoleh asupan gizi yang baik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan mereka,” ujar Andi Harun. Dengan adanya alokasi anggaran ini, diharapkan dapat mendukung terlaksananya program ini secara optimal, terutama jika dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahap pertama yang dialokasikan untuk program ini tidak mencukupi.

Andi Harun menegaskan bahwa Pemkot Samarinda siap untuk menutupi kekurangan dana apabila alokasi APBN tahap pertama tidak mencukupi. “Jika alokasi APBN pada tahap pertama tidak mencukupi, maka kita sudah siap. Semua kekurangan dan kelebihan harus dipadukan agar program ini dapat berjalan sukses,” ungkap Andi Harun pada Senin, (30/12). Dengan langkah ini, Pemkot Samarinda berharap tidak ada hambatan dalam pelaksanaan program, dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, khususnya siswa yang menjadi sasaran utama program ini.

Meski demikian, Andi Harun mengakui bahwa hingga kini belum ada rapat koordinasi resmi antara Pemerintah Kota Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terkait pelaksanaan program ini. Ia menyatakan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antar pemerintah, baik di tingkat kota maupun provinsi, untuk memastikan kesuksesan program ini di seluruh Kalimantan Timur.

Ia berharap, gubernur Kaltim terpilih nantinya dapat segera memetakan kebutuhan anggaran di berbagai daerah. “Kita tidak boleh membiarkan semua berjalan secara autopilot, karena kemampuan fiskal tiap daerah itu berbeda-beda,” tegas Andi Harun. Hal ini mengingat setiap daerah memiliki kapasitas fiskal yang berbeda, dan beberapa daerah mungkin membutuhkan dukungan lebih besar dari pemerintah provinsi atau pusat untuk mendukung kelancaran program ini.

Wali Kota Andi Harun juga menyoroti potensi besar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur yang diperkirakan mencapai Rp 24-25 triliun. Menurutnya, potensi tersebut harus dimanfaatkan secara efektif untuk mendukung berbagai program pembangunan, termasuk Program Makanan Bergizi Gratis. “Pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi untuk mendukung kelancaran program MBG ini tidak dapat dipandang sebelah mata,” tambahnya. Sinergi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan menjadi kunci utama keberhasilan program ini di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.

Lebih lanjut, Andi Harun menekankan bahwa program MBG bukan hanya tentang membangun dapur sehat di setiap sekolah, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan program tersebut dalam jangka panjang. “Ini program nasional yang besar, jadi tidak sekadar membangun dapur saja,” ujarnya. Program ini harus dijalankan secara sistematis dan berkelanjutan agar memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi kesehatan dan gizi anak-anak, serta memastikan bahwa seluruh komponen yang terlibat memiliki kemampuan untuk menjalankannya dengan baik.

Tahap pertama program MBG secara nasional dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2025, dengan dukungan dana APBN sebesar Rp 71 triliun. Namun, Andi Harun menyadari bahwa ruang fiskal di setiap daerah berbeda-beda, sehingga ada daerah yang mampu mendukung program ini secara mandiri dan ada pula yang memerlukan dukungan lebih besar dari pemerintah provinsi. Dalam hal ini, penting bagi pemerintah daerah dan provinsi untuk saling mendukung demi kelancaran program yang bermanfaat ini.

Dengan pengalokasian anggaran dari APBD Kota Samarinda, Andi Harun berharap program MBG di Samarinda dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak di kota tersebut. “Dengan dukungan ini, kami berharap anak-anak di Samarinda dapat menikmati makanan bergizi yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka dengan lebih baik,” jelasnya.

Sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Andi Harun menekankan pentingnya kolaborasi yang baik di semua tingkatan pemerintahan untuk memastikan bahwa program ini dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat, khususnya bagi generasi penerus bangsa yang sedang menempuh pendidikan. “Ada daerah dengan APBD yang memadai untuk mendukung program ini. Tapi, ada juga daerah yang memerlukan bantuan dari provinsi,” tutup Andi Harun. Dengan adanya dukungan yang terkoordinasi dan terencana, diharapkan program MBG dapat mencapai tujuannya dengan sukses dan memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan gizi anak-anak di seluruh Kalimantan Timur.