Kabarkalimantan.id — Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Pelatihan Kader di Gedung PKK Kaltim, Jumat (29/11).
Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan kader TP PKK dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur.
Pelatihan ini mencakup berbagai materi, antara lain Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), Keluarga Indonesia Sejahtera dan Harmonis (KISAH), pembinaan lansia, serta teknik pembuatan vlog yang ditujukan khusus untuk anggota Pokja 1 TP PKK.
Wakil Ketua II TP PKK Kaltim, Hj. Futum Hubaib Aswin, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam bidang keagamaan. “Pokja 1 merupakan induk dari semua pokja di TP PKK. Kader Pokja 1 nantinya akan berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga mereka perlu menyampaikan apa yang dipelajari hari ini kepada masyarakat dengan baik,” ujar Hj. Futum.
Ia juga menekankan pentingnya memiliki kader yang kompeten dan berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan di masyarakat. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM, tetapi juga untuk menjalin silaturahmi, meningkatkan wawasan, serta memperkuat peran kader dalam membangun keluarga sejahtera dan harmonis di masyarakat.
Dengan semangat dan antusiasme dari para peserta, pelatihan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam mendukung program-program TP PKK di Kalimantan Timur.
Program pelatihan kader seperti ini menjadi salah satu prioritas TP PKK untuk memastikan bahwa para kader di daerah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menjalankan berbagai tugas mereka. Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), misalnya, dihadirkan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, semangat nasionalisme, dan kesadaran kader terhadap pentingnya menjaga keutuhan bangsa. Hal ini dirasa penting karena TP PKK juga berperan dalam mendukung stabilitas sosial dan kebangsaan melalui pendekatan keluarga.
Materi Keluarga Indonesia Sejahtera dan Harmonis (KISAH) menitikberatkan pada upaya menciptakan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat yang kuat, sejahtera, dan harmonis. Dalam sesi ini, peserta dilatih untuk memahami pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga, cara mendidik anak yang berbasis nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal, serta strategi untuk membangun lingkungan keluarga yang mendukung kesehatan fisik dan mental.
Sesi pembinaan lansia juga menjadi sorotan penting dalam pelatihan ini. Kader diberikan pengetahuan mengenai cara mendampingi dan memberikan perhatian kepada lansia, baik secara emosional maupun fisik. Mengingat semakin bertambahnya jumlah lansia di masyarakat, keberadaan kader yang mampu memahami kebutuhan mereka menjadi sangat relevan. Peserta pelatihan juga didorong untuk menciptakan program-program inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia di daerah masing-masing.
Tidak kalah menarik, teknik pembuatan vlog dimasukkan ke dalam pelatihan sebagai bagian dari adaptasi TP PKK terhadap perkembangan teknologi dan media sosial. Dengan keterampilan ini, kader diharapkan mampu membuat konten kreatif untuk menyampaikan program-program TP PKK kepada masyarakat secara lebih menarik dan efektif. Teknologi informasi, yang semakin menjadi kebutuhan pokok masyarakat modern, kini juga dimanfaatkan sebagai media edukasi dan promosi program-program pemberdayaan keluarga.
Hj. Futum Hubaib Aswin menegaskan bahwa keberhasilan program TP PKK sangat bergantung pada peran aktif dan kemampuan kadernya. “Kader-kader kita adalah ujung tombak di lapangan. Mereka yang langsung berinteraksi dengan masyarakat dan memastikan bahwa program-program TP PKK dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh setiap keluarga,” tuturnya. Ia juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang menunjukkan semangat belajar tinggi selama pelatihan.
Suasana pelatihan berlangsung dinamis dengan berbagai sesi interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, serta melakukan simulasi kegiatan di lapangan. Metode pelatihan ini dirancang agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan dapat diaplikasikan secara praktis di masyarakat.
Beberapa peserta mengungkapkan kesan positif mereka terhadap pelatihan ini. Salah satu peserta dari Kabupaten Berau menyebutkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat berguna untuk diterapkan di wilayahnya. “Kami banyak belajar tentang cara mendekati masyarakat dengan cara yang lebih efektif dan inovatif. Materi-materi yang diberikan juga relevan dengan tantangan yang kami hadapi di daerah,” ujarnya.
Peserta lain dari Kota Samarinda mengungkapkan bahwa teknik pembuatan vlog menjadi salah satu materi favoritnya. “Sebagai kader, kami sering kesulitan menyampaikan program-program kepada masyarakat dengan cara yang menarik. Dengan belajar membuat vlog, kami jadi tahu bagaimana memanfaatkan media sosial untuk promosi dan edukasi,” ungkapnya.
Pelatihan kader ini juga menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara kader dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan tercipta sinergi dan kerja sama yang lebih baik di antara kader dalam melaksanakan program TP PKK di seluruh wilayah provinsi.
Ke depan, TP PKK Kaltim berencana mengadakan pelatihan serupa dengan topik-topik yang lebih spesifik dan mendalam sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan kader TP PKK dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera, harmonis, dan mandiri. Pelatihan ini juga mencerminkan komitmen TP PKK dalam berkontribusi pada pembangunan Kalimantan Timur melalui pemberdayaan keluarga sebagai fondasi utama masyarakat.