KabarKalimantan.id — Paus Sperma ditemukan terdampar di perairan Teritip, Balikpapan Timur, Kalimantan Timur dengan panjang 15 meter. Dimana saat ini Tim penyelamat di Balikpapan terus berupaya menyelamatkan paus sperma tersebut.
Paus Sperma tersebut memiliki bobot 40 ton, sejumlah tim penyelamat dengan cepat melakukan penanganan agar hewan mamalia tersebut bisa kembali ke habitatnya di laut.
Dikutip dari media RRI.co.id Ketua tim penyelamatan habitat laut, Heri Saputro mengatakan jika menyelamatkan hewan Paus Sperma ini tidaklah muda seperti Paus pada umunya, dimana ukuran ikan yang terdampar ini sangatlah besar dari biasanya.
“Berbeda dengan yang lain, jenis ini bobotnya sangat berat dan begitu besar. Hal yang menyulitkan kami membawa kembali ke dasar laut, tubuh paus yang besar, terutama kepalanya yang merupakan ciri khas paus sperma,” ujar Hery yang juga koordinator TPI Klandasan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Balikpapan.
Tim penyelamat memanfaatkan selang yang dipinjam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemadam kebakaran. Selang dari kain ini digunakan untuk melilit ekor paus agar dapat ditarik kembali ke tengah laut. Hery melanjutkan.
“Saya sudah nyebur dua kali, dan kami telah mencoba melilitkan selang tersebut beberapa kali. Namun, setiap kali kami mencoba, ekornya selalu bergerak dan terlepas.” ungkapnya.
Paus yang tampak lemah membuat tim penyelamat kesulitan. Mereka harus berenang mengejar paus setiap kali ekor berhasil dililitkan, tetapi paus selalu mengibaskan ekornya, membuat tim kehilangan momentum. “Kami terus berupaya meski tenaga kami mulai habis. Ini adalah usaha kolektif dari tim kami yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk nelayan setempat,” ucapnya.
Setelah berjuang selama beberapa jam, tim akhirnya memutuskan untuk menghentikan upaya penyelamatan malam itu. “Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi kami belum berhasil. Kami sepakat untuk melanjutkan usaha ini besok, semoga dengan kondisi air yang lebih baik dan energi yang cukup, kami bisa membantu paus ini kembali ke laut,” kata Hery.
Dengan harapan paus tersebut dapat bertahan hingga upaya penyelamatan dilanjutkan, Hery dan timnya merencanakan strategi baru untuk menyelamatkan paus tersebut. Mereka berencana untuk melakukan upaya saat air laut surut, dengan harapan dapat menarik paus secara perlahan menggunakan perahu nelayan.
“Jika semua berjalan lancar, kami akan mencoba lagi dengan melilitkan selang dan menariknya ke arah laut dalam, di mana kami akan melepaskannya. Kami sangat berharap paus ini dapat kembali berenang dengan bebas,” katanya, mengakhiri.
Penyelamatan paus ini menjadi perhatian banyak pihak, dan masyarakat setempat berharap agar upaya tersebut berhasil, sehingga mamalia laut ini dapat kembali ke habitatnya dengan selamat. Tim penyelamat berharap dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan pihak terkait dalam menjaga kelestarian habitat laut dan mamalia yang ada di perairan Indonesia. (Sumber: RRI.co.id)