Kabarkalimantan.id — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin dan Hasnuryadi Rahman, menang telak di Banjarbaru. Mereka berhasil menjaring 79 persen suara. Sedangkan rivalnya, Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie, hanya mengantongi 12,1 persen.Hingga kini, hasil penghitungan suara sudah mencapai 99,5 persen.
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Muhidin-Hasnur, Emi Lasari, mengatakan bahwa perolehan ini melampaui target awal mereka, yakni 60 persen.“Perolehan suara tertinggi terjadi di Landasan Ulin dengan 26.220 suara,” katanya, Rabu (27/11).Di Banjarbaru Utara, Muhidin-Hasnur mengantongi 24.100 suara, disusul Banjarbaru Selatan 17.000, Liang Anggang 15.000, dan Cempaka 10.000.Perolehan suara itu, kata Emi, berdasarkan formulir C1 yang diperoleh dari saksi MH, baik saksi internal maupun saksi eksternal. Laporan juga didapatkan dari koordinator di tingkat kelurahan hingga kecamatan.“Kami menunggu hasil secara pasti, baik dari pleno tingkat kecamatan maupun kota. Saya yakin bahwa suaranya tidak akan jauh bergeser,” ujarnya.
Menariknya, fenomena rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Banjarbaru ternyata tidak berdampak pada Pilgub. Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) sangat tinggi.“Hal ini tergambar dari suara tidak sah. Di setiap TPS, paling tidak ada 20 suara tidak sah. Jumlah suara tidak sah di bawah 10 persen,” ungkapnya.Senada dengan Emi, Ketua DPD PKS Banjarbaru, Arif Sumarsono, memastikan bahwa kemenangan Muhidin-Hasnur adalah kemenangan masyarakat Banjarbaru.“Tingkat pemilihan sebanyak 79 persen ini angka yang sangat luar biasa, sehingga ini perlu kita syukuri,” tuturnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Banjarbaru, Said Subari, juga menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kemenangan ini adalah hasil dari kerja politik yang solid.“Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama, koordinasi, dan kerja keras semua pihak, sehingga Pemilu berjalan dengan lancar,” pungkasnya.Muhidin dan Hasnuryadi Rahman dianggap mampu merepresentasikan harapan masyarakat Banjarbaru. Keberhasilan mereka meraih suara hingga 79 persen menunjukkan bahwa program-program mereka diterima dengan baik. Selain itu, komunikasi politik yang mereka bangun selama masa kampanye dinilai efektif dalam menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat.
Menurut pengamat politik lokal, angka perolehan suara yang tinggi ini bukan hanya menunjukkan popularitas pasangan calon, tetapi juga keberhasilan tim pemenangan dalam memobilisasi pemilih.“Strategi mereka sangat matang, mulai dari pendekatan personal kepada masyarakat hingga penggunaan media sosial yang efektif untuk menjangkau pemilih muda,” ujar seorang pengamat.Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam Pilgub juga mencerminkan meningkatnya kesadaran politik warga Banjarbaru. Berbeda dengan Pilwali yang partisipasinya rendah, masyarakat tampaknya merasa bahwa pemilihan gubernur memiliki dampak lebih besar pada kehidupan mereka sehari-hari.
Fenomena rendahnya jumlah suara tidak sah juga menjadi indikator bahwa masyarakat lebih teredukasi dalam menggunakan hak pilih mereka. Hal ini bisa jadi karena kampanye edukasi pemilu yang dilakukan oleh KPU setempat dan tim pasangan calon.Kemenangan Muhidin-Hasnur juga membawa harapan baru bagi Banjarbaru. Banyak yang percaya bahwa mereka akan mampu merealisasikan janji-janji kampanye mereka, seperti peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di wilayah tersebut.“Kami optimis bahwa program mereka, terutama yang berfokus pada pembangunan ekonomi lokal dan penguatan infrastruktur, dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” ungkap seorang warga Banjarbaru.
Di sisi lain, kekalahan pasangan Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie menjadi bahan evaluasi bagi partai-partai pengusung mereka. Menurut beberapa analis, salah satu faktor kekalahan mereka adalah kurang maksimalnya strategi kampanye, serta lemahnya koneksi mereka dengan pemilih di daerah strategis seperti Landasan Ulin dan Banjarbaru Utara.Meski demikian, kekalahan ini juga diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi tim mereka untuk memperbaiki strategi di masa depan.Keberhasilan pasangan Muhidin-Hasnur juga tidak lepas dari dukungan koalisi partai politik yang solid.
Partai-partai pengusung, seperti PKS dan Demokrat, memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran koordinasi di lapangan.“Kami sangat bersyukur atas dukungan penuh dari seluruh kader dan simpatisan, yang terus bekerja keras dari awal kampanye hingga hari pemilihan,” ujar Ketua DPD PKS Banjarbaru.Dalam waktu dekat, pleno resmi dari KPU akan mengesahkan hasil penghitungan suara ini. Jika hasil akhir sesuai dengan data sementara, Muhidin dan Hasnuryadi akan segera dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Selatan.Kemenangan ini tidak hanya menjadi kemenangan pasangan calon, tetapi juga masyarakat Banjarbaru yang telah memberikan kepercayaan besar kepada mereka. Dukungan ini menjadi modal penting untuk mewujudkan program kerja yang telah mereka janjikan.