Kabarkalimantan.id — Kabar duka datang dari Kalimantan Timur (Kaltim). Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meninggal dunia pada Minggu malam, (22/12). Awang Faroek meninggal dunia saat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kaltim. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Kalimantan Timur, yang mengenalnya sebagai sosok pemimpin yang penuh dedikasi dan telah memberikan banyak kontribusi positif bagi daerah ini.
Kabar duka ini pertama kali diungkap melalui akun Instagram resmi Pemprov Kalimantan Timur, yang mengabarkan dengan rasa kesedihan yang mendalam. Dalam postingannya, Pemprov Kaltim menyampaikan bahwa Benua Etam (sebutan untuk Kalimantan Timur) telah kehilangan salah satu putra terbaiknya. Awang Faroek Ishak, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Kaltim dua periode, yaitu periode 2008-2013 dan 2013-2018, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada malam tersebut. “Kabar duka bagi Kalimantan Timur. Benua Etam kehilangan salah satu putra terbaiknya Awang Faroek Ishak. Mantan Gubernur Kaltim periode 2008-2013 dan 2013-2018 itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada Minggu malam, 22 Desember 2024,” tulis akun resmi Pemprov Kalimantan Timur dalam unggahannya, yang juga menyampaikan rasa dukacita yang mendalam.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, yang juga turut merasakan kehilangan besar, langsung menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo setelah mendengar kabar tersebut. Sebelum jenazah dibawa ke rumah duka, Akmal Malik menyampaikan penghormatan terakhirnya. Dalam kesempatan tersebut, Akmal menyatakan bahwa Awang Faroek adalah seorang pemimpin yang banyak memperjuangkan kepentingan rakyat Kalimantan Timur. Dia menyebut Awang Faroek sebagai salah satu pemimpin terbaik yang dimiliki oleh Kaltim. “Beliau adalah orang baik, pemimpin yang meninggalkan begitu banyak warisan bagi masyarakat Kalimantan Timur,” ungkap Akmal Malik dengan penuh haru.
Menurut Akmal, sosok Awang Faroek Ishak bukan hanya dikenal sebagai pemimpin yang memiliki visi besar, tetapi juga dikenal sebagai pekerja keras dan pejuang yang tulus untuk rakyat. Ada banyak catatan sejarah yang ditorehkan oleh Awang Faroek selama masa kepemimpinannya, yang tidak hanya membawa kemajuan dalam sektor pemerintahan, tetapi juga dalam pembangunan infrastruktur yang sangat penting bagi Kaltim. Beberapa prestasi besar yang berhasil diwujudkan antara lain pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda yang sangat membantu mobilitas antar kota, Jembatan Mahakam IV yang menjadi simbol konektivitas, Bandara APT Pranoto di Samarinda yang memperkuat akses transportasi udara, serta Bandara Maratua yang meningkatkan potensi pariwisata di Kaltim. Selain itu, program Beasiswa Kaltim Cemerlang yang digagas oleh beliau memberikan peluang pendidikan bagi generasi muda Kaltim, yang diharapkan dapat mencetak calon-calon pemimpin masa depan.
Akmal juga menyebut Awang Faroek sebagai pemimpin yang memiliki pandangan jauh ke depan dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan Kaltim. “Beliau adalah salah satu pemimpin terbaik Kalimantan Timur. Mari kita doakan semoga almarhum Husnul Khatimah, dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Akmal Malik, berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan yang mendalam ini.
Rencananya, jenazah mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akan disalatkan di Masjid Nurul Mukminin Pemprov Kaltim pada Senin, (23/12). Setelah disalatkan, jenazah akan dibawa dan dimakamkan di pemakaman keluarga yang terletak di Kota Tenggarong, tempat asal beliau. Masyarakat Kaltim, baik yang mengenalnya secara pribadi maupun yang hanya mengetahui kiprah beliau dari jauh, merasa kehilangan atas berpulangnya sosok yang telah banyak berjasa bagi kemajuan daerah ini. Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak akan terlupakan, dan prestasi-prestasi yang beliau tinggalkan akan terus menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.