Kabarkalimantan.id — Berdasarkan pemantauan kualitas udara pada 15 Februari 2025, tingkat Indeks Kualitas Udara (AQI) di beberapa kota di Kalimantan Timur menunjukkan variasi dari kategori “Baik” hingga “Sedang”. Data ini memberikan gambaran tentang kondisi udara yang dihirup masyarakat serta dampaknya bagi kesehatan.
Menurut hasil pemantauan terbaru, berikut adalah nilai AQI di beberapa kota:
- Balikpapan: AQI 41 (Baik)
- Ujoh Bilang: AQI 55 (Sedang)
- Sendawar: AQI 55 (Sedang)
- Batusopang: AQI 51 (Sedang)
- Muara Komam: AQI 51 (Sedang)
- Kerang: AQI 50 (Baik)
- Kuaro: AQI 50 (Baik)
- Longikis: AQI 49 (Baik)
- Longkali: AQI 48 (Baik)
- Tanah Grogot: AQI 48 (Baik)
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah masih memiliki kualitas udara yang tergolong aman bagi kesehatan masyarakat umum, dengan hanya beberapa daerah yang masuk dalam kategori “Sedang”.
AQI merupakan indikator yang mengukur tingkat pencemaran udara berdasarkan kandungan polutan seperti partikel debu (PM2.5 dan PM10), ozon (O3), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2). Berikut adalah kategori AQI dan dampaknya bagi kesehatan:
- Baik (0-50): Tidak berdampak buruk pada kesehatan manusia, hewan, atau tumbuhan.
- Sedang (51-100): Dampak minimal bagi kesehatan, tetapi individu yang sensitif, seperti penderita asma atau penyakit pernapasan lainnya, mungkin merasakan ketidaknyamanan.
- Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif (101-150): Berisiko bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta penderita penyakit pernapasan.
- Tidak Sehat (151-200): Dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat umum.
- Sangat Tidak Sehat hingga Berbahaya (201-500): Kualitas udara sangat buruk dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius bagi semua orang.
Meskipun sebagian besar daerah di Kalimantan Timur masih memiliki kualitas udara yang relatif aman, masyarakat tetap diimbau untuk mengambil langkah pencegahan, terutama di wilayah dengan AQI kategori “Sedang” atau lebih tinggi. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan:
- Menggunakan masker saat berada di luar ruangan, terutama bagi individu yang memiliki masalah pernapasan.
- Mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.
- Menutup jendela rumah untuk mencegah masuknya polusi udara dari luar.
- Menggunakan penyaring udara di dalam rumah untuk membantu mengurangi paparan polutan.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya kualitas udara menjadi kunci dalam menjaga kesehatan masyarakat. Selain upaya mitigasi terhadap polusi, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi dari kendaraan bermotor, tidak membakar sampah sembarangan, serta menanam lebih banyak pohon sebagai penyaring alami udara.
Dengan demikian, informasi mengenai kualitas udara di Kalimantan Timur diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam mengambil tindakan preventif demi menjaga kesehatan mereka dan lingkungan sekitar.