KTH Bumi Priangan Terima Hibah Anggrek dari Distanhorbun

Writer: Redaksi | Editor: Ananda Puteri Megalia.S

KTH Bumi Priangan mengembangkan tanaman anggerk di basecamp (Poros Kalimantan)

Kabarkalimantan.id — Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Priangan yang terletak di Desa Bumi Jaya, Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan, baru-baru ini menerima hibah anggrek dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tanahlaut. Ketua KTH Bumi Priangan, Mus Mujono, menyambut hibah tersebut dengan sangat antusias dan berharap ini akan semakin memperkaya koleksi anggrek yang mereka rawat dan lestarikan. Anggrek-anggrek yang diterima oleh KTH Bumi Priangan tidak hanya dipelihara, tetapi juga dipajang di basecamp mereka, menjadikan tempat tersebut semakin menarik. “Anggrek yang dilestarikan adalah jenis lokal. Beberapa di antaranya adalah Anggrek Bulan Spesial Pelaihari, Anggrek Tebu, Anggrek Tanah, dan Anggrek Vanda,” ungkap Mus Mujono, yang akrab disapa Muji, saat diwawancarai pada Selasa (14/01).

Selain menjadi koleksi yang terpelihara dengan baik, anggrek-anggrek tersebut juga ditanam di berbagai media, seperti pohon, tanah, dan fosil kayu. “Kami jadikan ini sebagai dekorasi untuk mempercantik estetika,” lanjut Muji, menjelaskan bagaimana anggrek-anggrek tersebut tidak hanya memiliki nilai ekologis tetapi juga nilai estetika yang tinggi. Mereka menanam anggrek-anggrek tersebut dengan hati-hati, memastikan bahwa bunga tersebut tumbuh dengan optimal dalam kondisi yang tepat.

Pelestarian anggrek ini dilakukan atas arahan Pj Bupati Tanahlaut, Syamsir Rahman, yang meminta agar bunga anggrek dapat terus dikembangkan. Pj Bupati Tala menilai bahwa kondisi lahan di sekitar KTH Bumi Priangan sangat subur dan cocok untuk pengembangan anggrek. “Ini mengingat lahan di sekitar subur,” tambahnya, mengungkapkan keyakinannya bahwa pengembangan anggrek lokal di wilayah tersebut dapat memberikan manfaat yang signifikan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dari Distanhorbun, KTH Bumi Priangan memiliki kesempatan untuk mengembangkan koleksi anggrek lebih banyak dan menjadikannya sebagai salah satu daya tarik utama daerah tersebut.

Syamsir Rahman, sebagai Pj Bupati Tanahlaut, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan anggrek di KTH Bumi Priangan. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa akan ada kerja sama dengan dinas terkait dalam hal pembenahan jalan yang mengarah ke KTH. “Akan ada pembenahan jalan sepanjang kurang lebih 1 km,” jelasnya. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah akses menuju lokasi KTH Bumi Priangan, yang diharapkan akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dan masyarakat yang ingin melihat langsung keberagaman anggrek yang dilestarikan di sana. “Naik motor ke sini itu sensasi tersendiri,” tutup Syamsir, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju lokasi KTH Bumi Priangan memang memberikan pengalaman tersendiri yang unik bagi para pengunjung.

Selain anggrek, KTH Bumi Priangan juga dikenal dengan ikon khasnya, yaitu Pisang Tundang Pandang (Tundang), yang menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Tanahlaut. Pisang ini memiliki cita rasa yang unik dan telah dikenal luas di kalangan masyarakat Tanahlaut. Beberapa pejabat dari Kementerian Kehutanan bahkan pernah mengunjungi lokasi ini untuk melihat langsung bagaimana KTH Bumi Priangan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dukungan dari dinas kabupaten dan provinsi turut memperkuat eksistensi KTH Bumi Priangan, baik sebagai pusat konservasi maupun sebagai destinasi wisata alam yang semakin diminati.

Kini, KTH Bumi Priangan tidak hanya berfungsi sebagai tempat konservasi anggrek dan pisang, tetapi juga telah berkembang menjadi destinasi wisata alam yang menarik di Tanahlaut. Para wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan alam sambil belajar tentang pentingnya konservasi flora lokal. Selain itu, mereka juga dapat berinteraksi langsung dengan petani dan anggota KTH, serta menikmati hasil pertanian lokal yang berkualitas. Keberadaan KTH Bumi Priangan sebagai pusat edukasi dan destinasi wisata alam tentu akan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal, karena akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam.