Kota Samarinda Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 1 Meter

Dokumentasi BPBD Samarinda.

KabarDayak.com — Hujan deras yang melanda Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur menyebabkan sejumlah wilayah kawasan Kenangan, Kelurahan Sungai Pinang Dalam terendam banjir hingga 1 meter, Selasa (14/5).

Banjir yang melanda wilayah tersebut membuat sejumlah kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintas. Untuk diketahui jika wilayah terdampak banjir di Kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Sambutan. Dimana yang paling parah adalah kawasan Kenangan Kelurahan Sungai Pinang Dalam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso, mengatakan jika di areal jalan Katamso masih sulit dilalui kendaraan roda dua dan empat. Dimana hal ini juga disebakan oleh pohon tumbang di kawasan Jalan M Yamin dan longsor di Samarinda Utara.

“Longsor di Sempaja terjadi karena rata-rata mereka berdomisili di tebing yang curam dengan tingkat kelongsoran tinggi dan tidak memiliki pondasi yang permanen,” ungkap Suwarso.

Pihak BPBD Samarinda juga terus memantau situasi dan melakukan upaya monitoring dalam perkembangan di lokasi banjir.

“Ini tetap kita monitor perkembangan genangan air dibeberapa tempat, khususnya di wilayah jalan KH Samanhudi dan Katamso karena adanya sumbatan drainase,” ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda adalah lembaga yang bertanggung jawab atas penanganan bencana di wilayah Samarinda. Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di sana, terutama selama musim hujan.

BPBD Samarinda biasanya melakukan beberapa langkah untuk menangani banjir:

– Pemantauan dan Peringatan Dini: BPBD Samarinda melakukan pemantauan terhadap curah hujan, tinggi muka air sungai, dan kondisi drainase secara berkala. Mereka juga mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat jika potensi banjir meningkat.

– Evakuasi dan Penyelamatan: Ketika banjir terjadi, BPBD Samarinda bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak dan menyelamatkan mereka dari bahaya banjir.

– Penyediaan Bantuan Darurat: BPBD Samarinda menyediakan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, tempat penampungan sementara, dan perawatan medis bagi korban banjir.

– Rehabilitasi dan Rekonstruksi: Setelah banjir surut, BPBD Samarinda terlibat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat banjir, seperti jalan, jembatan, dan sistem drainase.

– Edukasi dan Pencegahan: Selain penanganan pasca-banjir, BPBD Samarinda juga melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengurangi risiko banjir, seperti menjaga kebersihan drainase dan menghindari membuang sampah sembarangan.

Namun, efektivitas dari langkah-langkah tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat kerjasama antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat, serta ketersediaan sumber daya yang memadai. Dalam penanganan banjir, partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting.