Ismunandar: Seni Tari Pontianak Berkembang dengan Pesat

Dosen Program Studi Seni Universitas Tanjupura Pontianak, Ismunandar (ANTARA)

Kabarkalimantan.id — Dosen Program Studi Seni Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Ismunandar menilai bahwa seni tari tradisional yang ada di kota Pontianak semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat dari berbagai ajang lomba dan penghargaan yang diterima oleh para seniman tari Pontianak dalam mengukir prestasi. Ia memberikan apresiasi yang besar terhadap perkembangan ini dan berharap agar tren positif ini terus berlanjut.

“Perkembangan tari di Kota Pontianak sungguh luar biasa karena beberapa prestasi sudah didapatkan oleh beberapa seniman tari,” ujarnya di Pontianak, Sabtu (30/11).  Menurutnya, seni tari di Pontianak menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini tidak hanya tercermin dari prestasi yang diraih, tetapi juga dari jumlah komunitas seni yang terus bertambah dan semakin aktif berpartisipasi dalam berbagai acara seni dan budaya.

Ia juga menyoroti antusiasme masyarakat Pontianak terhadap dunia tari, baik itu tari tradisional maupun modern. Antusiasme ini, menurutnya, terlihat dari kegemaran masyarakat dalam mengikuti berbagai ajang tari, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. “Tari Pontianak ini memang cukup bersaing baik di regional Kalimantan maupun tingkat nasional,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa potensi seni tari di Pontianak dapat diandalkan untuk bersaing di berbagai level kompetisi.

Namun, Ismunandar menggarisbawahi bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, termasuk pemerintah. Ia mengakui bahwa pemerintah telah memberikan dukungan untuk para penggiat seni, meskipun ia merasa bahwa dukungan tersebut masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal penyediaan fasilitas dan ruang berekspresi. “Dukungan dari semua orang termasuk pemerintah memang sudah ada untuk mendukung penggiat seni,” katanya.

Kendati demikian, ia juga menyampaikan kritik terhadap pola pendekatan pemerintah dalam mendukung seni dan budaya. Menurutnya, pemerintah cenderung hanya memiliki satu pola pendekatan yang sering kali kurang inklusif. “Cuma memang dana pemerintah ini kan terbatas. Kemudian yang harus dikritik dari pemerintah itu bagaimana mereka hanya mempunyai satu pola saja,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah perlu memperluas dukungannya ke semua komunitas seni tari, khususnya sanggar-sanggar tari yang ada di Kota Pontianak. Menurutnya, pemerintah tidak boleh hanya fokus pada satu atau dua komunitas tertentu saja. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap sanggar seni memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. “Mereka tidak boleh hanya fokus pada satu atau dua komunitas saja, kadang-kadang ini yang memang belum dikelola dengan baik,” kata dia.

Ismunandar juga menyoroti kurangnya fasilitas yang memadai untuk para penggiat seni tari. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu tantangan besar dalam pengembangan seni tari di Pontianak. Ia menyatakan bahwa atmosfer pengembangan seni tari di kota tersebut masih kurang optimal karena tidak adanya ruang yang memadai untuk berekspresi. “Fasilitas untuk mereka yang menjadi penggiat kesenian itu masih kurang, sehingga atmosfernya memang kurang karena tidak ada ruang untuk berekspresi,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah bisa lebih adil dan bijaksana dalam menyentuh semua komunitas seni. Pemerintah, katanya, perlu menciptakan kebijakan yang inklusif agar sanggar-sanggar seni yang ada di Pontianak tidak merasa terpinggirkan. “Tantangan dalam hal pengembangan seni tari memang itu tadi, ruang ekspresi dan pengelolaannya. Semoga pemerintah menyentuh, adil, dan bijak agar sanggar-sanggar lain tidak merasa terpinggirkan,” papar dia.

Ismunandar menekankan pentingnya pengelolaan seni tari secara profesional. Menurutnya, pengelolaan yang baik akan membantu mendorong pertumbuhan seni tari yang lebih besar dan menjadikan seni tari sebagai identitas budaya yang kuat. Pengelolaan yang profesional juga dapat membantu seniman tari di Pontianak untuk lebih percaya diri bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Ia menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan seniman profesional, untuk merumuskan strategi pengembangan seni tari yang terintegrasi. Selain itu, ia juga mengusulkan adanya pelatihan dan workshop yang berkelanjutan bagi para seniman tari untuk meningkatkan kemampuan mereka. Dengan cara ini, seni tari di Pontianak tidak hanya berkembang secara kuantitas, tetapi juga kualitas.