IKN, Wujud Transformasi Indonesia Menuju Kota Dunia Berkelanjutan

Plaza Seremoni IKN (Foto: Humas OIKN).

KabarKalimantan.id — Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu proyek paling ambisius dalam sejarah Indonesia. Mengusung konsep smart forest city, Nusantara diharapkan menjadi kota masa depan yang mengedepankan teknologi, lingkungan, dan keberlanjutan, tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga kota ideal yang menawarkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Pembangunan IKN adalah langkah besar dalam transformasi budaya dan peradaban Indonesia. Lebih dari sekadar relokasi ibu kota, Nusantara membawa identitas baru yang mencerminkan semangat Indonesia untuk menjadi negara yang inklusif, modern, dan berkelanjutan di masa depan.

Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya Perpres No. 75 Tahun 2024 tentang percepatan pembangunan IKN.

“Dengan Perpres ini, kami berharap tidak ada lagi keraguan dari para investor. Pemerintah menunjukkan komitmen penuh, dan kami menantikan partisipasi aktif mereka dalam pembangunan ini,” ujar Basuki.

Pemerintah tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun Nusantara, tetapi juga membuka peluang bagi investasi swasta, baik dari dalam maupun luar negeri.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 menjadi landasan hukum bagi pembentukan Otorita IKN, yang bertugas mengoordinasikan persiapan, pembangunan, dan pemindahan ibu kota. Pembangunan ini direncanakan dalam lima tahap, dengan fase pertama yang berlangsung dari 2022 hingga 2024, berfokus pada pembangunan kawasan pemerintahan pusat, perkantoran, perumahan, serta fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Seiring dengan pembangunan infrastruktur dasar, seperti Bendungan Sepaku Semoi yang menyuplai air baku dan mengendalikan banjir, serta pembangunan jalan tol, listrik, dan telekomunikasi, Nusantara juga memiliki ikon megah berupa Istana Garuda dan Istana Negara.

Istana ini menjadi simbol transformasi budaya dan nasionalisme Indonesia. Pada 17 Agustus 2024, kedua bangunan tersebut menjadi saksi sejarah baru ketika peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya dilaksanakan di sana.

Sampai saat ini, delapan tahap groundbreaking telah dilakukan di IKN dengan total nilai investasi mencapai Rp 58,41 triliun. Otorita IKN juga telah menerima 492 Letter of Intent (LoI) dari investor, baik domestik maupun internasional. Sebanyak 239 LoI datang dari investor dalam negeri, sementara 199 lainnya berasal dari luar negeri.

Otorita IKN berupaya menjadikan Nusantara sebagai super economic hub yang mampu menggerakkan ekonomi nasional. Fokus utamanya adalah menarik investasi di berbagai sektor strategis yang mendukung pembangunan kota masa depan ini.

Sejalan dengan visi smart forest city, Otorita IKN terus mengimplementasikan program reforestasi melalui pencanangan Wanagama Nusantara dan pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Penambangan Ilegal.

Upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem Nusantara. Di tingkat internasional, Nusantara juga berkomitmen untuk mencapai kota nol emisi karbon, yang dipresentasikan dalam COP28 di Dubai sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.

Otorita IKN tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat, terutama pelaku UMKM. Jumlah pelaku UMKM di Nusantara meningkat signifikan, dari 417 pelaku pada Juni 2023 menjadi 650 pelaku pada periode Februari hingga April 2024.

Pemerintah aktif memberikan pelatihan, pendampingan, serta kemudahan proses perizinan bagi UMKM, guna meningkatkan daya saing produk lokal dan memperkuat perekonomian setempat.

Dalam visinya, Nusantara tidak hanya menjadi ibu kota baru, tetapi pusat inovasi, ekonomi, dan budaya yang berskala global. Troy Pantouw, Staf Khusus Kepala Otorita IKN, menegaskan bahwa pembangunan IKN adalah karya besar anak bangsa yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak meragukan keberlanjutan pembangunan ini. Di era Presiden Jokowi, fondasi kuat telah diletakkan, dan ini akan dilanjutkan di periode pemerintahan berikutnya di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” tegas Troy.