Kabarkalimantan.id — BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Banjar telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana. Sebagai langkah awal, empat posko darurat telah didirikan di berbagai lokasi strategis untuk memastikan respons yang cepat dan efisien. Posko induk didirikan di Kantor BPBD Banjar sebagai pusat koordinasi utama, sementara tiga posko lainnya berada di Kecamatan Pengaron, Sungai Tabuk, dan Martapura Barat. Keempat posko ini bertugas untuk memantau perkembangan situasi bencana serta memastikan bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang terdampak.
Kasi Kedaruratan BPBD Banjar, Muhammad Arifin, menjelaskan bahwa setiap posko darurat memiliki 10 personel terlatih yang siap untuk melakukan penanganan bencana secara profesional. Para personel ini telah dilatih dalam berbagai situasi darurat, termasuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, yang merupakan salah satu ancaman bencana yang cukup serius di wilayah Kabupaten Banjar. Dengan adanya personel terlatih di setiap posko, diharapkan respons terhadap bencana dapat dilakukan secara lebih cepat dan efektif, meminimalisir kerugian yang bisa ditimbulkan.
“Di Pengaron, ada relawan Desa Tangguh Bencana (Destana). Mereka siap siaga menghadapi situasi darurat,” ujar Arifin. Destana sendiri merupakan program yang melibatkan masyarakat dalam mitigasi bencana. Dengan adanya relawan Destana, masyarakat di desa-desa tersebut dilatih untuk mengenali potensi ancaman bencana yang ada di sekitar mereka dan bagaimana cara untuk menghadapinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta meminimalisir risiko yang mungkin timbul.
Selain melibatkan relawan desa, BPBD juga bekerja sama dengan TNI/Polri, kecamatan, dan pemerintahan desa untuk mengkoordinasikan tindakan dalam menangani bencana. Kerja sama antar instansi ini menjadi kunci utama dalam mempercepat penanganan bencana, mulai dari tahap evakuasi hingga distribusi bantuan. Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana juga diberikan pemahaman mengenai kesiapsiagaan bencana, agar mereka dapat segera mengambil langkah-langkah pengamanan diri jika terjadi bencana mendadak.
Arifin juga menyebutkan bahwa meskipun beberapa ruas jalan sempat tergenang air akibat hujan deras, namun situasi masih terkendali. “Kendati demikian, situasi masih terkendali. Belum ada bencana besar yang terjadi,” kata Arifin. Meskipun kondisi banjir yang terjadi di beberapa daerah sempat menimbulkan kekhawatiran, pihak BPBD Kabupaten Banjar tetap memantau dengan cermat setiap perkembangan situasi. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, karena perubahan cuaca dapat terjadi secara cepat, yang berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir atau tanah longsor.
“Status siaga darurat bencana ditetapkan sejak 15 November 2024. Kami imbau masyarakat tetap waspada. Perubahan cuaca bisa terjadi cepat,” ujar Arifin. Keputusan untuk menetapkan status siaga darurat bencana diambil mengingat tingginya intensitas hujan yang terjadi belakangan ini, yang berpotensi menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Dalam kondisi ini, kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Pihak BPBD Kabupaten Banjar juga mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi terkait cuaca dan bencana yang dikeluarkan oleh instansi terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dengan begitu, masyarakat dapat lebih siap dan terhindar dari potensi bencana. “Kami juga mengimbau agar masyarakat mengikuti arahan dari petugas atau relawan yang ada, serta segera mengungsi jika ada tanda-tanda bencana yang semakin memburuk,” jelas Arifin.
Lebih lanjut, BPBD juga akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mitigasi bencana. Hal ini dilakukan melalui berbagai program, seperti pelatihan tanggap darurat dan penyuluhan tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana di tingkat desa. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana, serta meminimalkan kerugian yang dapat ditimbulkan.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, BPBD Kabupaten Banjar berharap agar masyarakat tetap tenang dan waspada dalam menghadapi musim bencana. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana dapat diminimalisir, serta kehidupan masyarakat dapat segera pulih setelah bencana terjadi.