DPRD Banjarmasin Dukung Perbaikan Drainase, Soroti Penghijauan

(Instagram DPRD Kota Banjarmasin).

Kabarkalimantan.id — Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan,Hj Sarifah Saqinah, memberikan tanggapan terkait upaya Pemerintah Kota Banjarmasin dalam perbaikan drainase di jalan protokol, termasuk penebangan puluhan pohon rimbun di sepanjang jalan tersebut. Sarifah menyampaikan bahwa meskipun perbaikan drainase, seperti yang dilakukan di Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pangeran Samudra, sangat penting dan patut diapresiasi, namun perlu perhatian lebih terhadap aspek penghijauan kota yang terdampak.

“Harapan saya sebagai wakil rakyat, pohon-pohon yang jadi korban perbaikan drainase itu harus diganti atau ditanam lagi,” ungkapnya saat ditemui di Banjarmasin, Kamis. Sarifah menilai bahwa meski perbaikan infrastruktur drainase penting untuk mengatasi genangan air yang sering terjadi di beberapa titik jalan protokol, pengurangan jumlah pohon yang sudah puluhan tahun tumbuh di sana menjadi perhatian serius.

Menurutnya, pohon-pohon besar yang sudah lama tumbuh rimbun di sepanjang jalan tersebut bukan hanya sebagai peneduh bagi pejalan kaki dan kendaraan, tetapi juga penting untuk kualitas udara dan penghijauan kota. “Harus diupayakan dikembalikan lagi penghijauan di tengah kota ini, pihak pemerintah kota dalam hal ini dinas lingkungan hidup harus bisa memikirkannya,” tambahnya. Sarifah berpendapat bahwa penghijauan di tengah kota yang sudah semakin berkurang ini perlu menjadi prioritas, terutama karena luas ruang terbuka hijau (RTH) di Banjarmasin sudah sangat minim.

Sarifah mengingatkan bahwa dalam undang-undang, seharusnya sekitar 20 persen dari luas wilayah kota diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau. “Di daerah kita total RTH tidak sampai setengah, berkurang lagi dengan dibabatnya puluhan pohon untuk pembangunan drainase itu,” katanya. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah kota lebih kreatif dalam mencari solusi untuk mengembalikan atau menambah penghijauan setelah pohon-pohon ditebang untuk proyek drainase.

Sarifah menambahkan bahwa pihak pemerintah kota bisa berkoordinasi dengan berbagai perkantoran dan bangunan di sekitar jalan-jalan protokol untuk melakukan penanaman pohon di halaman atau samping gedung mereka. “Kita harap ada langkah inovatif mengganti pohon-pohon yang sudah ditebang itu,” ujar Sarifah, dengan harapan agar masalah penghijauan bisa segera diatasi setelah proyek drainase selesai.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, menjelaskan bahwa penebangan sekitar 50 pohon di Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Pangeran Samudra terpaksa dilakukan agar proyek drainase dan trotoar dapat berjalan lancar. “Kita bangun drainase di dua itu lebar minimal 1 meter, kedalam minimal 1,5 meter sampai 2 meter,” kata Ibnu Sina. Menurutnya, perbaikan drainase dan trotoar di kedua jalan protokol tersebut sangat diperlukan, mengingat kondisi yang sudah cukup parah dan tidak nyaman bagi pejalan kaki dan pengendara.

Ibnu Sina juga menambahkan bahwa kawasan ini sering mengalami genangan air saat hujan deras atau pasang air laut. Untuk itu, drainase baru yang dibangun nantinya akan dilengkapi dengan mesin pompa yang memungkinkan pengelolaan genangan air dengan lebih cepat. “Bisa mekanisme buka tutup nantinya,” ujar Ibnu Sina, yang berharap proyek ini bisa mengatasi masalah genangan air yang sudah berlangsung cukup lama.

Proyek drainase dan trotoar di kedua jalan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp20 miliar dan juga akan menghubungkan kawasan itu dengan daerah pusat perdagangan, seperti Pasar Sudimampir. Menurut Wali Kota, penebangan pohon hanya dilakukan pada sebagian pohon yang menghalangi jalannya pengerjaan drainase, sementara banyak pohon lainnya tetap dipertahankan karena tidak menghalangi lokasi galian.

Sarifah menegaskan bahwa meski perbaikan drainase sangat diperlukan, perlindungan terhadap ruang terbuka hijau dan penghijauan kota harus menjadi prioritas yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, meskipun ada kemajuan dalam hal infrastruktur, kota Banjarmasin tetap harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.