Kabarkalimantan.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, menargetkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kalsel masuk dalam tiga besar nasional pada tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dispersip Kalsel, Adethia Hailina, dalam keterangannya kepada awak media di Banjarmasin, Senin (24/2/2025).
Menurut Adethia, pada tahun 2024 lalu, IPLM Kalsel berhasil menempati peringkat kelima nasional dengan skor 81,16 poin. Pencapaian ini menempatkan Kalsel dalam kategori zona hijau, yang menandakan tingkat literasi masyarakat berada dalam kondisi yang baik. Selain itu, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Kalsel juga masuk dalam zona hijau dengan skor sekitar 72 poin.
“Target tahun ini bukan hanya meningkatkan peringkat, tetapi juga mempertahankan capaian yang sudah baik. Harapannya, dari peringkat lima bisa naik ke tiga besar,” ujar Adethia.
Sebagai upaya untuk mencapai target tersebut, Dispersip Kalsel akan terus melakukan berbagai program dan inovasi yang dapat meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Salah satu program unggulan yang terus diperkuat adalah perpustakaan keliling. Program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat di berbagai daerah, terutama yang memiliki keterbatasan akses terhadap bahan bacaan.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan IPLM dan TGM, salah satunya dengan memperluas jangkauan perpustakaan keliling. Harapan kami, tingkat literasi masyarakat Kalsel semakin meningkat dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah,” tambahnya.
Selain perpustakaan keliling, Dispersip Kalsel juga berencana memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas literasi. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem literasi yang lebih kuat dan berkelanjutan di Kalsel.
Sebagai informasi, IPLM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat literasi suatu daerah berdasarkan berbagai faktor, termasuk akses terhadap bahan bacaan, fasilitas perpustakaan, serta partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi. Sementara itu, TGM mengukur seberapa besar minat masyarakat dalam membaca dan memanfaatkan bahan bacaan yang tersedia.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, Dispersip Kalsel optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan semakin memperkuat budaya literasi di Kalimantan Selatan.