Kabarkalimantan.id — Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya melibatkan masyarakat lokal di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk meningkatkan layanan pariwisata. Langkah ini diambil guna memastikan masyarakat setempat memiliki peran strategis dalam mendukung sektor pariwisata yang tengah berkembang pesat di wilayah tersebut. Mengingat pembangunan IKN sebagai ibu kota negara yang baru, potensi pariwisata di kawasan ini sangat besar, dan keterlibatan aktif masyarakat lokal sangat penting untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi, mengungkapkan bahwa masyarakat lokal dapat memanfaatkan potensi wisatawan dengan berbagai cara. “Misalnya, bisa memanfaatkan kunjungan wisatawan dengan menjual makanan khas, cinderamata, dan menyediakan homestay,” ujarnya saat konferensi pers di Samarinda. Baihaqi menambahkan bahwa partisipasi masyarakat lokal sangat penting untuk memperkaya pengalaman wisatawan sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, baik dalam penjualan produk lokal maupun jasa pariwisata, akan tercipta interaksi yang saling menguntungkan antara wisatawan dan warga setempat.
Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dispar juga berkomitmen untuk memperkuat sektor pariwisata dengan menghadirkan berbagai paket wisata yang terintegrasi. Paket-paket wisata ini disusun untuk memudahkan wisatawan dalam menjelajahi IKN dan destinasi wisata sekitarnya. “Paket-paket tersebut disusun agar wisatawan bisa menjelajahi IKN dan destinasi wisata di sekitarnya tanpa hambatan,” jelas Baihaqi. Paket wisata ini tidak hanya akan memperkenalkan wisatawan pada keindahan alam kawasan IKN, tetapi juga pada kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, selain mengembangkan sektor pariwisata, paket wisata juga diharapkan dapat mendukung pelestarian budaya dan alam setempat.
Sejak dibukanya kawasan IKN untuk umum, jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan. Wisatawan domestik masih mendominasi, namun Baihaqi memprediksi bahwa wisatawan mancanegara akan mulai berdatangan pada pertengahan tahun 2025. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini tentu menjadi peluang besar bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam sektor pariwisata. “Warga yang mulai membuka homestay, restoran, dan usaha lainnya untuk melayani wisatawan juga mulai banyak,” katanya. Dengan bertambahnya jumlah wisatawan, berbagai sektor usaha yang terkait langsung dengan pariwisata pun turut berkembang, seperti akomodasi, restoran, transportasi, dan oleh-oleh khas daerah.
Menurut Baihaqi, rasa ingin tahu masyarakat terhadap konsep IKN sebagai ibu kota baru Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain statusnya sebagai ibu kota negara, konsep pembangunan IKN sebagai “forest city” atau kota hutan berkelanjutan menjadi daya tarik tersendiri. “Daya tarik IKN tidak hanya pada statusnya, tetapi juga pada visi kota berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan,” tambahnya. Konsep kota berkelanjutan ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda, di mana wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan ketenangan kota yang dikelilingi oleh ruang terbuka hijau, taman kota, serta pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.
Baihaqi juga menekankan perlunya master plan pengembangan pariwisata IKN yang melibatkan masyarakat lokal secara aktif. Rencana pengembangan pariwisata yang terencana dengan baik akan memastikan bahwa sektor pariwisata dapat berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan. Ia berharap Otorita IKN dapat segera menyusun rencana ini demi mendukung perencanaan strategis yang sejalan dengan visi Dispar Kaltim. Peran aktif masyarakat dalam setiap tahap pengembangan ini sangat penting, karena mereka yang paling mengetahui potensi lokal dan tantangan yang ada di lapangan.“Master plan ini harus melibatkan masyarakat lokal dalam setiap aspek pengembangannya, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh mereka,” pungkasnya.
Dengan adanya rencana yang matang dan keterlibatan masyarakat lokal yang maksimal, pariwisata di IKN dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Timur. Di sisi lain, pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan juga akan memperkuat posisi IKN sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik untuk dikunjungi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, upaya Dispar Kaltim dalam melibatkan masyarakat lokal sangatlah penting, karena mereka adalah ujung tombak dalam menyukseskan sektor pariwisata di kawasan IKN.