KabarKalimantan.id — Bersiap menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) diperkirakan mulai pertengahan Agustus 2024. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur siapkan 632 personel untuk cegah Karhutla.
Dimana Dishut Kaltim telah membentuk kesiapsiagaan personel dalam menghadapi Karhutla di musim kemarau dengan mengadakan Gladi Posko selama 5 hari.
“Bentuk kesiapsiagaan personel ini telah kami uji dalam Gladi Posko yang digelar selama lima hari pada Minggu (4/8)-Kamis (8/8) kemarin, sehingga pasukan pemadam siap melakukan penanggulangan saat terjadi karhutla,” kata Ketua Panitia Gladi Posko Dishut Kaltim Shahar Al Haqq.
Untuk diketahui jika Dishut Kaltim memiliki peserta Gladi Posko Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024 ini diikuti oleh 632 personil, yang terdiri dari dari Official, Tim Support dan Regu yang digolongkan dalam kategori :
Instansi 33 Peserta = 264 Personil
Unit Management 19 Peserta = 152 Personil
Masyarakat Peduli Api (MPA) 27 Peserta = 216 Personil
Dengan Rincian Sebagai Berikut :
UPTD KPHP/KPHL/Tahura Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur 26 Regu
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur 1 Regu
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara 2 Regu
BPBD Kabupaten Kutai Barat 2 Regu
BPBD Kabupaten Kutai Kertanegara 1 Regu
Dinas Pertanian, Perkebunan 1 Regu
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) 19 Regu
Masyarakat Peduli Api (MPA) 27 Regu.
Dalam kegiatan gladi posko ini juga dilaksanakan beberapa perlombaan yang meliputi :
Pengecekan Titik Panas (Groundcek Hotspot), menghitung luas dan membuat peta areal terbakar;
Menggelar dan menggulung selang pemadam ;
Ketangkasan Pemadaman mekanis menggunakan mesin pompa;
Ketangkasan Pemadaman dengan menggunakan peralatan manual;
Ketangkasan menggunakan pompa punggung;
Pertolongan mandiri pada korban;
Bivak/Pembuatan Tenda Posko Karhutla;.
Gladi Posko Karhutla Kaltim disiapkan dalam kesiagaan untuk semua pasukan atau brigade siap menghadapi keadaan darurat secara benar, cepat, tepat, dan terukur, karena kegiatan itu mengandung makna berlatih melalui simulasi untuk menyiapkan semua personel dalam menangani potensi karhutla.
“Melalui gladi ini, maka jika terjadi kemarau dan berpotensi karhutla, maka semua sudah siap, tidak perlu lagi berpikir berapa alat yang ada, bagaimana kondisi alat, berapa personel, berapa sumberdaya. Itu semua sudah disiapkan dalam geladi,” kata Shahar Al Haqq.
Dalam kegiatan itu, katanya, setiap peserta juga dilatih mendeteksi titik koordinat api, mengukur luas dan membuat peta areal terbakar, membuat sekat bakar, melakukan pemadaman secara manual, dan simulasi pengeboman air dengan helikopter untuk pemadaman.
Pada Gladi Posko digelar di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Unmul, Tanah Merah, Samarinda tersebut, juga dilakukan sejumlah lomba, seperti lomba gelar dan gulung selang pemadam, lomba ketangkasan pemadaman mekanis menggunakan mesin pompa.
Selain itu, lomba pengecekan titik panas, menghitung luas dan membuat peta areal terbakar, lomba ketangkasan pemadaman menggunakan peralatan manual, ketangkasan menggunakan pompa punggung, pertolongan mandiri pada korban, dan lomba pembuatan tenda Posko Karhutla.
Peserta Gladi Posko 632 personel, berasal dari 133 instansi dengan 264 personel, 19 unit manajemen dengan 152 personel, 27 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan 216 personel, dan personel dari sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.
“Melalui Gladi Posko ini, maka ketika terjadi karhutla tentu kebakaran yang ada tidak akan meluas karena tim sudah terlatih menanggulangi. Dalam bertindak, tim juga berupaya meminimalisir kesalahan, bahkan berupaya agar tidak ada kesalahan karena keselamatan petugas merupakan hal utama,” tutup Shahar.