Kabarkalimantan.id — Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru kembali memberlakukan sosialisasi Area Traffic Control System (ATCS) di Simpang Tugu Adipura pada Selasa (14/01). Langkah ini dilakukan untuk memastikan pengendara dapat memahami sistem lalu lintas yang baru diterapkan di kawasan tersebut. Kepala Dishub Banjarbaru, Muhammad Mirhansyah, menjelaskan bahwa mekanisme uji coba ini menggunakan sistem 3,5 Fase. “Sistem 3,5 Fase itu artinya 3 simpang stop, 1 simpang jalan. Waktu jalan lurus lebih lama dibanding belok kanan,” jelasnya.
Penjelasan mengenai sistem 3,5 Fase ini bertujuan untuk memudahkan pengendara dalam memahami alur pergerakan lalu lintas yang baru. Sistem ini memungkinkan simpang yang satu untuk tetap memberikan kesempatan bagi kendaraan yang melaju lurus lebih lama, sementara simpang lainnya diberhentikan untuk mengatur alur kendaraan secara lebih teratur. Dengan adanya sistem ini, diharapkan akan terjadi pembagian waktu yang lebih efisien bagi kendaraan yang melintas. “Berbeda dengan 4 fase, di mana satu simpang jalan dan tiga simpang lainnya berhenti,” lanjutnya.
Penerapan sistem ATCS ini direncanakan melalui uji coba terlebih dahulu agar masyarakat dapat terbiasa dan memahami sistem yang berlaku. Selama uji coba, pihak Dishub akan terus mensosialisasikan tentang ATCS kepada pengguna jalan agar tidak ada kebingungannya dalam mengikuti alur lalu lintas yang baru. Pihak Dishub Banjarbaru berharap agar pengguna jalan dapat mendukung dan mengikuti dengan baik sosialisasi ini. “Setelah uji coba rampung, ATCS akan segera dioperasikan,” ujar Mirhansyah.
Seiring dengan pemasangan ATCS di Simpang Tugu Adipura, terdapat perubahan juga pada beberapa titik U-Turn yang ada di kawasan tersebut. Dua U-Turn yang sebelumnya tersedia akan ditutup, yakni U-Turn yang terletak di depan Subdenpom Banjarbaru dan U-Turn depan Halte Minggu Raya. Penutupan ini dimaksudkan untuk mengurangi potensi kemacetan dan memperlancar pergerakan kendaraan di kawasan tersebut. “Satu U-Turn dibuka yakni di depan restoran McDonald. Namun, ada peringatan khusus. Pengendara dilarang langsung memotong jalan ke McD,” tambah Mirhansyah.
Larangan memotong jalan ke restoran McDonald’s ini penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Pasalnya, jarak antara jalan utama dengan pintu masuk McDonald’s cukup dekat, sehingga pengendara yang memotong jalan dapat menambah risiko kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan pengendara dapat lebih berhati-hati dan mematuhi aturan yang ada demi keselamatan bersama.
Mirhansyah memastikan bahwa evaluasi terhadap penerapan sistem ATCS dan perubahan di Simpang Tugu Adipura akan terus dilakukan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem ini berjalan dengan baik dan apakah pengendara merasa lebih aman dalam berkendara. “Kami ingin pengendara merasa lebih aman,” tutupnya. Dengan adanya evaluasi secara berkala, diharapkan akan ada perbaikan berkelanjutan dalam penerapan sistem ini agar tercipta kelancaran lalu lintas yang lebih baik dan lebih aman bagi semua pengguna jalan.
Penerapan sistem ATCS di Banjarbaru ini menjadi langkah maju dalam mengatur lalu lintas kota yang semakin padat. Dengan penggunaan teknologi untuk mengontrol arus lalu lintas, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di jalan. Meski uji coba ini masih dalam tahap awal, langkah-langkah yang diambil oleh Dishub Banjarbaru ini sudah menunjukkan perhatian besar terhadap keselamatan dan kenyamanan pengendara di kota tersebut. Masyarakat diharapkan dapat mendukung penuh sistem baru ini agar tujuannya tercapai dengan maksimal.