Kabarkalimantan.id — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, melalui Kepala Disdikbud, Asmadi, mengingatkan kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan PAUD, SD, dan SMP untuk berperan aktif dalam melaksanakan program yang sangat penting dan strategis, yaitu program “Anak Indonesia Hebat”. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat dan bugar, sekaligus berkarakter kuat. Di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan upaya pengurangan emisi karbon, program ini memiliki peran yang krusial dalam mendukung Indonesia mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060.
“Program ini dalam rangka mewujudkan ‘Anak Indonesia Hebat’ melalui semangat bersama untuk hidup sehat dan bugar di semester 2 Tahun Ajaran 2024/2025 serta menuju Indonesia mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060,” ungkap Asmadi di Singkawang, Senin (06/01). Harapan besar ditaruh pada kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk bekerja sama dalam mewujudkan program ini, agar anak-anak Indonesia tidak hanya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan tubuh mereka.
Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, Asmadi meminta kepada seluruh Kepala Satuan Pendidikan PAUD, SD, dan SMP untuk melaksanakan langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pedoman pelaksanaan program ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah implementasi tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat-Cerdas Berkarakter, yang berdasarkan pedoman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendidikan dasar dan menengah. Salah satu hal yang sangat ditekankan adalah pentingnya mensinergikan program “Hijau Sekolahku, Produktif Lahanku” dengan kegiatan penanaman palawija dan tanaman rempah-rempah. Selain memberikan manfaat langsung bagi lingkungan, kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berkebun dan merawat alam.
Langkah kedua adalah kegiatan senam pagi yang harus dilaksanakan pada hari Selasa dan Jumat, tepatnya 10 menit sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan fisik ini bukan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh siswa, tetapi juga untuk membentuk kebiasaan hidup sehat yang perlu ditanamkan sejak dini. Melalui gerakan ini, diharapkan para siswa dapat merasakan manfaat langsung berupa peningkatan konsentrasi dalam belajar serta menjaga keseimbangan antara fisik dan mental.
Ketiga, Asmadi meminta agar semua sekolah memperdengarkan lagu nasional dan lagu anak nusantara, atau lagu nasional lainnya yang relevan, pada waktu pagi hari, saat istirahat, dan ketika jam pulang sekolah. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air pada diri siswa, sekaligus menjaga keberagaman budaya Indonesia melalui seni dan musik.
Keempat, untuk memperkuat rasa cinta tanah air, diminta agar ada gerakan untuk mengenakan pakaian daerah atau batik setiap hari Kamis. Langkah ini diharapkan dapat memperkenalkan siswa kepada kekayaan budaya lokal, serta mendorong mereka untuk lebih menghargai warisan budaya bangsa. Ini merupakan bagian dari pembentukan karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki empati terhadap budaya bangsa.
Kelima, untuk mendukung kebiasaan hidup ramah lingkungan, sekolah diminta untuk mengadvokasi serta meminta kerjasama dari Komite Sekolah, Paguyuban, dan orang tua untuk membawa Tumbler Minum bagi siswa dan menyediakan air galon di setiap kelas. Ini merupakan langkah nyata dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung upaya pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah. Penyediaan air galon di setiap kelas juga menjadi bagian dari solusi untuk memastikan akses terhadap air bersih yang sehat bagi semua siswa.
Keenam, mendukung pola hidup bersih dan sehat menjadi bagian dari tujuan besar dalam mewujudkan generasi yang sehat. Oleh karena itu, sekolah diminta untuk mempersiapkan Program Makan Bergizi dan menyediakan fasilitas aliran air bersih serta sabun cuci tangan di setiap kelas. Program makan bergizi tidak hanya akan membantu anak-anak untuk tumbuh sehat, tetapi juga memberikan mereka bekal energi untuk menjalani aktivitas pembelajaran dengan lebih optimal.
Ketujuh, Asmadi menekankan pentingnya dokumentasi dan publikasi terkait kegiatan-kegiatan dalam program “Anak Indonesia Hebat”. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan kebiasaan hidup sehat, cerdas berkarakter, serta gerakan nol emisi karbon di masing-masing satuan pendidikan harus didokumentasikan dan diunggah ke media sosial. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberi contoh kepada warga sekolah, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat luas akan pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung gerakan menuju Indonesia yang lebih bersih dan sehat.
“Saya berharap program ini dapat dipedomani dan dilaksanakan,” tegas Asmadi. Diharapkan bahwa semua elemen pendidikan, baik siswa, guru, maupun orang tua, dapat bergotong-royong untuk mewujudkan “Anak Indonesia Hebat” yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu-isu lingkungan serta mengedepankan kesehatan dan kebugaran tubuh.