KabarKalimantan.id — Pemerintah Kota Samarinda terus berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola lalu lintas demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan sistem transportasi yang aman dan tertib. Salah satu langkah yang diambil adalah peluncuran kebijakan pembayaran non-tunai di area parkir.
Sejak diluncurkannya Gerakan Aksi Hidupkan (AH) Pembayaran Non-Tunai dan Aksi Hindari (AH) Parkir Liar pada September lalu, penggunaan pembayaran digital di kalangan masyarakat Samarinda mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di sektor parkir yang telah diatur.
Kebiasaan baru ini kini mulai terlihat, dengan warga Samarinda beradaptasi menggunakan sistem pembayaran non-tunai di lokasi parkir yang ditunjuk. Gerakan ini diinisiasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda dan diresmikan bersamaan dengan perayaan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas).
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong partisipasi mereka dalam menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, nyaman, dan tertib sesuai dengan visi Pemkot Samarinda. Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa penerapan pembayaran non-tunai telah berhasil diimplementasikan sepenuhnya di kawasan Jalan Panglima Batur sejak deklarasi tersebut.
“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran dan dukungan masyarakat. Partisipasi masyarakat adalah faktor kunci dalam kesuksesan inisiatif ini,” ujar Manalu. Ia menambahkan bahwa tanpa dukungan masyarakat, upaya untuk menghapuskan pembayaran tunai akan menemui banyak kendala.
Dishub Samarinda mencatat peningkatan penggunaan pembayaran non-tunai di area parkir tepi jalan, yang kini mencapai sekitar 50 hingga 60 persen. Sementara itu, di area parkir mal, penggunaan sistem non-tunai telah mencapai 100 persen.
Namun, Manalu juga mengakui adanya tantangan dalam penerapan sistem ini. Beberapa pengguna masih memilih pembayaran tunai, terutama di area tepi jalan yang memiliki banyak titik akses keluar-masuk. “Penerapan ini memang bertahap, karena tepi jalan memiliki akses yang tersebar, sehingga seluruhnya menjadi pintu masuk dan keluar,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Samarinda berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan menciptakan lalu lintas yang lebih tertib di kota.