News  

BBM Diduga Rusak Mesin, Pemprov Kaltim Belum Terima Laporan

Writer: Redaksi | Editor: Sarina

Gubernur Kalimantan Timur (Int).

Kabarkalimantan.id — Sejumlah warga di Kalimantan Timur mengeluhkan kerusakan kendaraan bermotor usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Insiden ini terjadi di tengah masa libur Lebaran, memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat pengguna kendaraan bermotor.

Seorang warga Bontang, yang enggan disebutkan namanya, mengaku motornya mengalami brebet dan kehilangan tenaga setelah mengisi BBM di salah satu SPBU di kawasan Sambutan.

“Padahal motor saya masih baru. Seharusnya uang buat Lebaran, ini malah habis buat servis,” ujarnya, Kamis (3/4/2025).

Keluhan serupa datang dari Marlina (25), warga Samarinda. Ia terpaksa mengganti komponen fuel pump motornya dengan biaya sekitar Rp 500 ribu setelah mengisi BBM di SPBU Jalan Kesuma Bangsa.

“Di bengkel, katanya banyak motor lain dengan keluhan sama. Ini harus ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Keresahan warga ini banyak disuarakan melalui media sosial. Beberapa pengguna kendaraan menduga adanya penurunan kualitas BBM, yang ditandai dengan mogok mendadak atau mesin yang tidak bertenaga. Sebagian bahkan harus membongkar mesin dan mengganti komponen kendaraan akibat dugaan kerusakan pasca pengisian BBM.

Menanggapi situasi tersebut, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari masyarakat maupun lembaga terkait.

“Sampai sekarang belum ada laporan resmi yang masuk. Saya juga tidak terlalu mengikuti media sosial karena lebih fokus menerima keluhan langsung dari masyarakat,” kata Rudy.

Rudy menegaskan bahwa pasokan BBM di wilayah Kaltim masih dalam kondisi normal. Menurutnya, belum ditemukan indikasi gangguan pada kualitas maupun distribusi bahan bakar.

Ia juga mengungkapkan bahwa General Manager Pertamina sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur. Dalam kunjungan itu, dipastikan bahwa seluruh jenis BBM – termasuk Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo – telah memenuhi standar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kalau ada antrean, biasanya itu terkait dengan distribusi BBM subsidi, bukan kualitas BBM,” jelasnya.

Sementara itu, hasil inspeksi mendadak (sidak) oleh pihak kepolisian dan lembaga terkait di beberapa SPBU di Kukar, Bontang, Balikpapan, dan Samarinda menunjukkan bahwa BBM masih sesuai takaran dan tidak ditemukan campuran bahan asing.

Meski begitu, warga berharap agar pemerintah daerah bersama Pertamina segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap laporan yang beredar. Desakan pun muncul agar diberikan kompensasi apabila terbukti terdapat kelalaian dalam distribusi maupun pengawasan BBM.