Kabarkalimantan.id — Sebanyak 90 sekolah di Kalimantan Barat mengalami kendala dalam pengisian data Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kondisi ini berpotensi menghambat peluang siswa-siswi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur prestasi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan bahwa permasalahan ini terjadi karena pihak sekolah belum menyelesaikan penginputan data ke dalam sistem PDSS. “Ada 90 sekolah yang mengalami kendala dalam pengisian PDSS. Akibatnya, siswa di sekolah tersebut bisa saja tidak dapat mengikuti SNBP tahun ini,” ujarnya.
Menurut data yang dihimpun, sekolah yang terdampak terdiri dari 40 Sekolah Menengah Atas (SMA), 42 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 8 Madrasah Aliyah (MA). Jumlah tersebut mencakup sekitar 10 persen dari total sekolah yang ada di Kalimantan Barat.
Kendala dalam pengisian PDSS ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya keterlambatan pihak sekolah dalam mengunggah data siswa, kurangnya pemahaman mengenai mekanisme input data, serta kemungkinan adanya kendala teknis pada sistem PDSS itu sendiri.
Bagi siswa, dampaknya bisa sangat serius karena SNBP merupakan salah satu jalur utama untuk masuk ke PTN tanpa melalui tes tertulis. Jika sekolah tidak berhasil menyelesaikan input data, maka siswa yang memenuhi syarat secara akademik tidak akan bisa mengikuti seleksi tersebut.
“Ini tentu merugikan para siswa yang telah belajar dan berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang baik. Kami akan berupaya mencari solusi agar mereka tetap memiliki kesempatan untuk mendaftar ke perguruan tinggi,” tambah Harisson.
Menanggapi permasalahan ini, pemerintah daerah bersama dengan dinas pendidikan setempat tengah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar pengisian PDSS dapat segera diselesaikan. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain memberikan pendampingan teknis bagi sekolah yang mengalami kendala dan memastikan semua sekolah memahami prosedur input data dengan benar.
Selain itu, pihak terkait juga akan berkomunikasi dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk mencari solusi terbaik bagi siswa yang terdampak. “Kami berharap ada kebijakan atau dispensasi khusus yang memungkinkan siswa tetap dapat mengikuti SNBP meskipun sekolahnya terlambat mengisi PDSS,” kata Harisson.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah penginputan data SNBP dapat segera teratasi sehingga para siswa tidak kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.