KABARDAYAK.COM, BALIKPAPAN – PT Pertamina Patra Niaga, selaku distributor bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji, mempersiapkan 85 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang akan beroperasi 24 jam selama periode menjelang, saat, dan setelah Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di wilayah Kalimantan.
Ke-85 SPBU ini tersebar di jalur-jalur vital transportasi Kalimantan, mencakup jalan Trans Kalimantan, akses menuju destinasi wisata, dan pusat perbelanjaan.
Dari jumlah tersebut, 25 SPBU berlokasi di Kalimantan Timur, 15 di Kalimantan Barat, 12 di Kalimantan Tengah, 2 di Kalimantan Utara, dan 31 di Kalimantan Selatan.
“Semua SPBU siaga ini telah disuplai stok BBM-nya sejak H-7 Natal,” ungkap General Manager (GM) Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, di Balikpapan pada hari Selasa.
Pertamina juga telah menyiapkan 199 Agen Elpiji di seluruh wilayah Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa Nataru tersebut.
GM Alexander Susilo menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan stok BBM dan Elpiji tersebut. Dia menyatakan bahwa kendala pasokan di beberapa daerah Kalimantan lebih disebabkan oleh tantangan teknis dalam pengangkutan daripada masalah kuota.
Beberapa hari terakhir, misalnya, keterlambatan pengiriman BBM terjadi karena kapal tanker dari Balikpapan terkendala cuaca buruk atau harus melewati pelabuhan sungai yang masih surut. Mobil tangki yang mengantar BBM ke SPBU juga harus menghadapi kondisi jalan yang tidak selalu optimal.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak,” ungkap GM Alex.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kelancaran transportasi, Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca dan potensi bencana seperti tanah longsor.
Koordinasi juga melibatkan pihak perbankan untuk memastikan kelancaran proses transaksi keuangan, meskipun dalam masa libur. Di tingkat nasional, koordinasi melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia, selain koordinasi internal perusahaan.