Kesejahteraan Petani Kaltim Terjaga: NTP Oktober 2024 Capai 139,16

Areal Persawahan (Pixabay).

KabarKalimantan.id — Petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terkonfirmasi masih sejahtera pada Oktober 2024, dengan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 139,16. Angka ini jauh di atas 100, yang merupakan angka keseimbangan NTP.

NTP di atas 100 menandakan bahwa petani meraih keuntungan. Dalam hal ini, angka 139,16 menunjukkan tingkat kesejahteraan petani di Kaltim yang cukup baik. Kesejahteraan petani menjadi indikator penting bagi perkembangan sektor pertanian di daerah.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa NTP sebesar 139,16 pada Oktober mengalami kenaikan 0,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat 139,13. Kenaikan ini menunjukkan tren positif bagi sektor pertanian.

Yusniar menyebutkan bahwa kenaikan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) yang naik 0,09 persen. Di sisi lain, indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya naik 0,07 persen, sehingga ada selisih yang menguntungkan bagi petani.

Ia merinci besaran NTP pada masing-masing subsektor. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 101,11, sedangkan Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 108,95. Ini menunjukkan bahwa kedua subsektor tersebut masih berada di atas angka keseimbangan.

Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mencapai angka yang sangat tinggi, yaitu 191,81. Hal ini menjadikan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebagai yang paling sejahtera di Kaltim.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) berada di angka 104,89, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) mencapai 101,60. Meskipun NTP pada subsektor ini lebih rendah, mereka tetap berada di atas angka keseimbangan.

Yusniar menambahkan bahwa terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTP pada Oktober 2024. Sub-sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen, subsektor peternakan naik 1,29 persen, dan subsektor perikanan meningkat 0,82 persen.

Namun, ada dua subsektor yang mengalami penurunan NTP. Sub-sektor tanaman pangan mencatatkan penurunan 1,18 persen, sementara subsektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 1,34 persen. Ini menunjukkan adanya tantangan di subsektor tersebut.

NTP merupakan indikator penting untuk mengukur tingkat daya beli petani di perdesaan. Nilai tukar ini dihitung dengan membandingkan antara It dan Ib, yang memberikan gambaran tentang kesejahteraan petani.

Semakin tinggi NTP, semakin kuat daya beli petani terhadap produk pertanian, barang, dan jasa yang mereka konsumsi serta biaya produksi. Oleh karena itu, kenaikan NTP ini sangat berarti bagi petani.

Yusniar juga mencatat bahwa seiring dengan kenaikan NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada bulan Oktober 2024 juga mengalami kenaikan. NTUP tercatat mencapai 143,38, naik 0,23 persen dibandingkan NTUP pada bulan September yang sebesar 143,05.

Dengan adanya tren positif ini, diharapkan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur terus meningkat. Kesejahteraan yang baik akan memberikan dampak positif bagi pengembangan sektor pertanian di daerah.

Peningkatan kesejahteraan petani juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim secara keseluruhan, sehingga petani dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah.