KabarKalimantan.id — Pejabat Sementara (Pjs.) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong, menerima kunjungan rombongan investor asal Korea Selatan di awal pekan bulan Oktober ini, tepatnya pada Jumat (4/10) lalu. Pertemuan ini digelar sebagai bagian dari upaya peningkatan investasi di Kaltara dan eksplorasi potensi teknologi terbarukan yang ditawarkan oleh investor tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Togap menyampaikan bahwa ketertarikan investor Korea Selatan muncul karena mereka melihat potensi besar yang dimiliki Kaltara. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah inovasi terbaru di bidang baterai, yang diyakini bisa mendukung perkembangan sektor transportasi ramah lingkungan di wilayah tersebut.
“Investor asal Korea Selatan tertarik dengan potensi yang ada di Kaltara, terutama dengan teknologi baterai grafit yang mereka tawarkan. Teknologi ini memungkinkan peningkatan efisiensi energi, khususnya di sektor mobil listrik,” ujar Togap dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini baterai yang digunakan untuk mobil listrik di Indonesia umumnya hanya mampu mencapai jarak tempuh maksimal 600 kilometer dalam sekali pengisian daya. Namun, dengan teknologi baterai grafit yang ditawarkan oleh investor tersebut, jarak tempuh bisa meningkat hingga 1.800 kilometer.
“Teknologi grafit baterai ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan mobilitas dan efisiensi energi di Kaltara, terutama di masa depan ketika penggunaan kendaraan listrik semakin meningkat,” lanjutnya.
Menurut Togap, potensi teknologi baterai ini sangat sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung Green Economy atau ekonomi hijau. Ia meyakini bahwa penggunaan teknologi ramah lingkungan akan lebih mudah diterapkan di Kaltara, mengingat komitmen pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia yang didukung dengan kebijakan ekonomi hijau akan lebih mudah dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Ini juga akan berdampak positif bagi masyarakat Kaltara, terutama dalam hal efisiensi energi dan pengurangan emisi,” tambah Togap.
Ia juga menyebutkan bahwa teknologi baterai grafit ini sudah mulai diterapkan di beberapa negara, salah satunya Sri Lanka, yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Korea Selatan ini. Togap menginstruksikan kepada Dinas terkait untuk membuat rencana dan timeline agar dapat melihat perkembangan teknologi tersebut di Kaltara.
“Sri Lanka sudah menandatangani MoU dengan mereka. Saya instruksikan kepada pihak terkait untuk menyusun timeline dan meninjau lebih lanjut potensi kerja sama ini di Kaltara,” jelasnya.
Di sisi lain, Penata Kelola Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani, juga menjelaskan bahwa investor asal Korea Selatan ini sudah lama beroperasi di Indonesia. Kini mereka berniat untuk berekspansi ke Kaltara dengan fokus pada sektor energi terbarukan.
“Investor ini sudah lama berada di Indonesia dan kini mereka tertarik untuk berekspansi ke Kaltara. Salah satu wilayah yang kami tawarkan untuk investasi mereka adalah Kabupaten Nunukan, yang memiliki kebutuhan energi yang cukup besar,” ungkap Rahman.
Lebih lanjut, Rahman juga menuturkan bahwa dua investor Korea Selatan ini berfokus pada dua teknologi utama, yaitu solar panel dan baterai. Mereka berencana untuk membangun industri baterai di kawasan industri yang ada di Kaltara, yaitu Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI).
“Rencananya, pembangunan industri baterai ini akan berlokasi di KIPI. Mereka sudah menyetujui proposal kami, dan akan segera kami pertemukan dengan pihak pengelola KIPI,” imbuh Rahman.
Selain itu, Togap juga mengungkapkan bahwa investor tersebut tertarik dengan sektor lain di Kaltara, seperti industri perikanan, khususnya kepiting yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Kota Tarakan. Potensi ini diharapkan bisa menarik lebih banyak investasi di sektor-sektor yang beragam.
“Tidak hanya teknologi baterai dan energi, investor juga menunjukkan minat di sektor perikanan, seperti kepiting yang banyak terdapat di Tarakan. Ini bisa menjadi peluang besar untuk mengembangkan sektor tersebut,” ujar Togap.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kaltara untuk membuka pintu lebih lebar bagi investasi asing, khususnya di sektor-sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kaltara yang dikenal memiliki sumber daya alam melimpah, diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi yang membawa teknologi ramah lingkungan dan inovasi energi baru.
Dengan adanya kerja sama ini, Pemerintah Provinsi Kaltara berharap bahwa teknologi baterai grafit dan solar panel dapat diterapkan untuk mendukung kebutuhan energi di wilayah tersebut, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.