Disbudpar Kalteng Apresiasi Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara 2024

Kepala UPT. Museum Balanga Hartini Titin pada Stand Pameran Alat Musik Tradisional Kalimantan Tengah.

KabarKalimantan.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui UPT Museum Balanga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng dukung akan pelestarian alat musik dan seni tradisional. Hal ini telah diselenggarakannya Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara Tahun 2024 yang berlangsung di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Kegiatan yang berlangsung selama enam hari mulai 20 Juli 2024 ini, diikuti oleh 31 museum provinsi se-Indonesia dan tiga kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, Kesultanan Kartanegara, serta pelaku seni dan budaya setempat.

Kepala UPT Museum Balanga, Hartini Titin menyampaikan bahwa pameran ini merupakan upaya dalam melestarikan seni musik leluhur.

“Selain itu juga untuk promosi kekayaan seni musik Kalimantan Tengah, khususnya alat musik tradisional. Kegiatan ini diharapkan dapat terus menstimulasi masyarakat untuk terus aktif dalam melestarikan budaya,” ungkapnya.

Hartini juga mengatakan, Museum Balanga kaya akan koleksi etnografi, dan pada kesempatan ini menampilkan lima koleksi alat musik tradisionalnya yang kental dalam upacara ritual/perayaan, seperti gong garantung, kacapi, kangkanong kenong, gendang tatau, dan rebab.

Sementara itu, Siti Musrikah dari Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Kalimantan menilai jika Pameran Alat Musik Tradisional sebagai bentuk memperkenalkan keanekaragaman dan kekayaan budaya alat musik tradisional, dan juga memperkuat jalinan antar sesama museum Indonesia.

Ia menabahkan melalui pameran ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa edukasi dari koleksi yang ditampilkan, rekreasi dan pameran yang disajikan.

“Pameran ini merupakan bentuk penghargaan terhadap budaya sebagai kekayaan bangsa. Kekayaan kebudayaan yang ditampilkan kali ini adalah alat musik tradisional, yang saat ini kurang dikenal oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan pameran alat musik ini sebagai ajang melestarikan budaya dan memajukan kebudayaan,” ungkap Siti Musrikah mewakili Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Kalimantan.

Kegiatan ini tidak hanya menampilkan koleksi alat musik tradisional dari pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Papua. Namun juga workshop sape, lomba kreasi alat musik daerah, lomba permainan tradisional, bazar UMKM, dan kunjungan ke Desa Budaya yaitu Desa Lekaq Kidau. (Rilis MMC Kalteng)