KabarKalimantan.id — Tugu Nol Kilometer di Banjarmasin Kalimantan Selatan ditargetkan rampung pada Desember 2024 mendatang, tugu setinggi 99 meter ini hanya bisa dinaiki pengunjung nantinya diketinggian 66 meter.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) meyakini jika pembangunan ikon di Banjarmasin ini bisa diselesaikan tepat waktu di akhir tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalsel Ahmad Solhan.
“Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 83 persen dan ikon Kalsel tersebut dipastikan bisa selesai tepat waktu,” ucap Ahmad Solhan.
Solhan mengatakan pembangunan Tugu Nol Kilometer sudah masuk tahap pemasangan rangka atas dengan lapisan luar berbahan Aluminium Composite Panel (ACP).
Tidak hanya bangunan Tugu saja, nantinya pihak Pemprov Kalsel akan membangun bebeberapa stand untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan plaza di dalam maupun sekitar tugu nol kilometer Banjarmasin.
“Untuk bangunan utama tinggal 17 persen. Sedangkan bangunan di halaman seperti UMKM dan plaza sudah tahap finishing,” ujar Solhan.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Kalsel berharap Tugu Nol Km ini bisa menjadi ikon baru di Kalsel terutama Kota Banjarmasin yang dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai” dan bisa menjadi objek wisata baru.
Ia menambahkan jika keberadaan Tugu Nol Kilometer ini bisa menjadi ikon baru Kalimantan Selatan, khususnya bagi Kota Banjarmasin.
Pesona dan Histori Tugu Nol Kilometer Kalimantan Selatan
Tugu Nol Kilometer di Kalimantan Selatan, berlokasi di Kota Banjarmasin, menjadi salah satu landmark yang memikat bagi para pengunjung. Lebih dari sekadar penanda titik awal pengukuran jarak, tugu ini memancarkan pesona historis dan simbolis yang kaya akan makna.
Sebagai pusat administrasi dan perdagangan di Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan wilayah tersebut. Tugu Nol Kilometer menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Kota Banjarmasin sebagai pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan politik di Kalimantan Selatan.
Makna historis tugu ini melampaui batas-batas geografis. Pembangunannya yang dilakukan pada masa penjajahan Belanda menandai kedaulatan Indonesia atas wilayah Kalimantan Selatan. Sebagai simbol kemerdekaan dan keteguhan hati, Tugu Nol Kilometer mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Selain itu, Tugu Nol Kilometer juga menjadi simbol identitas lokal bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Dengan arsitektur yang unik dan ciri khas lokal yang kental, tugu ini memancarkan keindahan dan keanggunan seni budaya Banjar yang kaya akan nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal.
Tugu Nol Kilometer juga menjadi magnet bagi para wisatawan yang mengunjungi Kota Banjarmasin. Ribuan pengunjung setiap tahunnya berbondong-bondong datang untuk menikmati keindahan dan keanggunan tugu ini, serta mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam Kalimantan Selatan yang menakjubkan.
Namun, di balik pesonanya yang memikat, Tugu Nol Kilometer juga membutuhkan perhatian dalam hal pemeliharaan dan konservasi. Sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga, tugu ini perlu dijaga agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.
Dalam konteks pembangunan Indonesia Emas 2045, Tugu Nol Kilometer di Kalimantan Selatan memiliki peran yang penting dalam memperkuat identitas lokal dan meningkatkan daya tarik pariwisata daerah. Sebagai simbol kedaulatan dan keindahan, tugu ini menjadi cermin dari semangat kebangsaan dan keberagaman Indonesia.
Dengan demikian, Tugu Nol Kilometer di Kalimantan Selatan bukan hanya sekadar monumen sejarah, tetapi juga merupakan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. Melalui penghargaan dan perhatian terhadap keberadaannya, kita dapat memastikan bahwa tugu ini terus menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan seluruh bangsa Indonesia.