KabarKalimantan.id — Anggota DPD RI, Lily Amelia Salurapa menghadiri upacara Rambu Solo untuk almarhum Frederik Batong di Tongkonan Bunturia, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, awal Juli 2024 kemarin.
Kehadiran Senator asal Toraja, Lily Salurapa tersebut menyampaikan kesan penting akan kegiatan-kegiatan sosial (Alm) Frederik Batong yang pernah dilakukan. Bahkan diakuinya jika sosok almarhum adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan juga cinta damai.
Lily Salurapa yang hadir bersama rombongan keluarga diacara Rambu Solo juga mengaku sangat kehilangan sosok Fred Batong sapaan akrabnya,
“Yang saya tahu beliau itu orangnya sangat berjiwa sosial dan cinta kedamaian, kalau ada manusia yang suka buat onar atau perselisihan dalam keluarga atau organisasi maka dia selalu muncul jadi pendamai, baik di dalam organisasi sosial masyarakat atau dimanapun itu,” ungkap Lily Salurapa.
Uniknya kata senator di Komite III DPD RI ini menyampaikan jika dirinya kerap menggantikan almarhum saat tugas dalam organisasi sosial.
“Ceritanya begini, saat dirinya selesai menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Jabodetabek, saya yang gantikan beliau saat mengakhiri masa baktinya, itu salah satunya,” ujarnya.
Diketahui juga Lily Salurapa mengikuti jejak almarhum Fred Batong saat beliau sebagai Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) bahkan organisasi ini berada dibeberapa negara (internasional).
“Termasuk juga di KKSS, organisasi yang mencakup seluruh dunia ternyata setelah beliau berakhir masa jabatannya maka yang terpilih menggantinya juga adalah ibu Lily Salurapa,” ungkapnya.
Tidak sampai disitu ia pun mengenang ceritanya sebelum almarhum Fred Batong berpulang saat itu, dimana ia menggadang-gadang Lily Salurapa maju sebagai Ketua PMTI untuk menggantikannya.
“Dulu itu sebelum almarhum berpulang dia berpesan ke Sekjen PMTI bpk David Payung dan Bendahara PMTI ibu Astri Litha agar jika berkenan ibu Lily Amelia Salurapa menggantikamnya sebagai Ketua PMTI. Tapi disitu saya sampaikan ke pengurus jika saya tidak bersedia karena padatanya kegiatan sebagai senator kala itu,” ungkapnya.
Lanjut Lily bercerita jika ia juga menyampaikan kepada almarhum saat itu ada dua nama yang disodorkan yakni dua orang sosok jenderal yang dinilai ammpu menjalankan organisasi besar seperti PMTI.
“Jadi pernah juga saya sampaikan kepada beliua sebagai pengganti, saya bilang dua jenderal yakni Mayjen (Purn) TNI Yulius Silvanus Lumbaa dan Brigjen TNI Andrias Bija. Namun pada akhirnya terpilih Ketua PMTI, yang saat ini dipimpin oleh bapak Jenderal Yulius Silvanus Lumbaa,” lanjutnya.
Kenangan senator Lily bersama almarhum Fred Batong tak terlepas dari berbagai kegiatan-kegiatan sosialnya. Lily Salurapa juga masih terus melakukan apa yang jadi pesan alm Fred Batong untuk terus memberikan ruang-ruang kebaikan melalui aksi sosial masyarakat.
“Saat almarhum Fred jadi Ketum PMTI dan saya ibu Lily sebagai Ketum IKAT Jabodetabek selalu terjalin kerjasama yang ‘smooth’ dan penuh damai. Kami sering saling menelpon untuk bagi tugas menghadiri hajatan-hajatan warga Toraja di Jabodetabek maupun di Seluruh Indonesia. Kalau almarhum berhalangan hadir selalu menyampaikan pesan via ibu Lily agar menyampaikan salam dan permohonan maaf Ketum PMTI tidak dapat hadir dan diwakilkan kepada Ketum IKAT ibu Lily,” kenangnya.
Ia pun akui jika saat almarhum Fred dan juga Lily Salurapa jadi Pengurus PMTI dan IKAT selalu bersinergi karena kerja-kerja ditangan almarhum ada kasih yang menjadikan organisasi ini terus berjalan dan maju hingga saat ini.
Berlanjut kisah saat Senator Lily Salurapa dan Fred Batong saling ungkap pembahasan terkait dengan silsilah keluarga.
“Pernah kami Keluarga dirumah Dirjen pak Patana Rantetoding waktu itu. Rapat untuk acara Pentahbisan Mangrara Banua Tongkonan kami di Singki. Lalu almarhum dan pak Dirjen Patana Rantetoding menjelaskan bahwa 5 orang nenek kami bersaudara makanya ada 5 alang dari masing-masing nenek kami yang bersaudara 5 orang bersaudara inilah di Tongkonan si Singki’. Almarhum menguraikan nama-nama kelima nenek kami dan beliau teriak kepada saya, Eh..!! Lily inderako mu’perangi meloi tu lima nenek di’ni dadi..,” ungkapnya.
Lily Salurapa pun mengakui jika dirinya tidak terlalu paham akan silsilah-silsilah, sehingga beliau minta dirinya di perhatikan mumpung lagi dibahas.
“Beliau bilang, Lily harus tahu nama nenek dimana Lily dan saudara-saudaranya lahir itu dari Nenek namanya Datu Mirring. Kalau saya kata almarhum nenek kami adalah Serre Datu. Lalu almarhum juga menyebutkan lagi ada tiga (3) nenek karena bersaudara ada lima (5) orang. Tapi saya lupa, tapi beliau hafal sekali soal silsilah keluarga,” pungkasnya.
Untuk diketahui jika sosok Fred Batong sudah berpulang kepada yang maha kuasa pada Senin 30 Maret 2020. Ia menghembuskan nafas terakhir di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta saat virus corona (Covid-19) mewabah di Indonesia kala itu. Almarhum telah lama menderita komplikasi penyakit sejak 2019 hingga harus dirawat hingga berpulang.
Almarhum Fred Batong adalah sosok peduli bahkan ia disebut sebagai tokoh nasional dan putra terbaik asal Toraja, Sulawesi Selatan.
Saat masih aktif dan semasa hidup beliau alamrhum Frederik Batong pernah menjadi anggota MPR Utusan Daerah Sulawesi Selatan periode 1999-2004.
Almarhum juga pernah menjadi Dirut Inkud menjelang Orde Baru tumbang dan setelah sebelumnya sukses memimpin dan mengantarkan Puskud Hasanuddin, Ujungpandang (kini Makassar) sebagai Puskud terbaik nasional pada 1990-an.