KabarKalimantan.id — Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, merayakan hari jadi kota yang ke-253 dengan rangkaian kegiatan yang menampilkan keberagaman budaya daerah. Perayaan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan masyarakat terhadap kota yang telah berdiri sejak tahun 1771 ini.
“Ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan kita kepada Pontianak yang telah memasuki usia ke-253 tahun,” ungkap Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dalam keterangannya di Pontianak, Kamis.
Sebagai bentuk kemeriahan perayaan, Pemerintah Kota Pontianak mengeluarkan Surat Edaran Nomor 51 Tahun 2024. Surat edaran ini mengimbau seluruh instansi, perkantoran, tempat usaha, dan lingkungan masyarakat untuk memasang kembang manggar dan umbul-umbul selama bulan Oktober.
Kembang manggar merupakan hiasan penting dalam acara keramaian masyarakat Melayu. Hiasan ini terbuat dari kertas berkilat berwarna-warni, yang berfungsi menambah kemeriahan dan keindahan pemandangan.
“Khusus bagi instansi dan tempat usaha, kami meminta untuk memasang spanduk Hari Jadi ke-253 Pontianak. Spanduk tersebut bisa diunduh melalui situs resmi kami di www.pontianak.go.id atau melalui tautan https://bit.ly/PTK253,” kata Ani Sofian.
Selain pemasangan hiasan, perayaan juga akan dimeriahkan dengan Festival Arakan Pengantin, saprahan, dan pameran seni serta budaya. Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat menggugah semangat masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan hari jadi kota.
Puncak acara perayaan akan berlangsung pada 20 Oktober 2024, di mana akan digelar tari japin massal. Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat secara luas, memperkuat rasa kebersamaan, dan merayakan keberagaman budaya yang ada di Pontianak.
Pada 23 Oktober 2024, seluruh staf dan karyawan diinstruksikan untuk mengenakan pakaian budaya khas Melayu Pontianak. Para pria diharapkan mengenakan Telok Belanga, sementara wanita diinstruksikan untuk mengenakan Baju Kurong.
“Kami minta kepada seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan semangat kebersamaan serta memperkuat rasa kebanggaan warga terhadap Kota Pontianak,” tegas Ani Sofian.
Melalui serangkaian kegiatan ini, Pemerintah Kota Pontianak berharap dapat menciptakan suasana yang meriah dan penuh makna, serta memperkuat identitas budaya daerah yang menjadi bagian integral dari masyarakat Pontianak.
Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, terletak di garis khatulistiwa dan dikenal sebagai “Kota Khatulistiwa.” Kota ini memiliki luas wilayah sekitar 107,82 km² dan dihuni oleh lebih dari 600.000 penduduk. Pontianak merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya di Kalimantan Barat, dengan berbagai suku dan agama yang hidup berdampingan harmonis.
Pontianak didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie. Dia memilih lokasi di tepi Sungai Kapuas sebagai tempat berdirinya kota ini, yang kemudian menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan penting. Nama “Pontianak” diambil dari istilah “puntianak,” yang merujuk pada makhluk halus yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Seiring berjalannya waktu, Pontianak berkembang pesat menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan pemerintahan. Berbagai peristiwa sejarah, termasuk masa penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, turut membentuk karakter kota ini. Kini, Pontianak dikenal dengan kekayaan budaya, termasuk festival budaya, seni, dan kuliner yang menggambarkan keragaman masyarakatnya.
Dengan perayaan hari jadi ke-253, Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk terus melestarikan warisan budaya dan memajukan kota ini sebagai salah satu destinasi menarik di Indonesia.